PPATK Ikut Kawal Pilkada
JAKARTA – Pilkada serentak tahun ini belum sepenuhnya tuntas. Guna memastikan tidak terjadi praktik curang, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) turut serta mengawasi aliran dana yang digunakan setiap pasangan calon (paslon).
Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin menyatakan, PPATK sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Lembaga negara yang berfokus mencegah dan menelusuri tindak pidana pencucian uang (TPPU) itu memang mengusung mandat khusus selama pilkada serentak. ”Paslon dan tim sukses paslon juga kami pantau (transaksi keuangannya, Red),” ujar Kiagus saat ditemui di gedung Kemenko Polhukam kemarin (20/3).
Pengawasan oleh PPATK berlangsung sejak awal sampai pilkada serentak selesai. Terutama jika mendapat laporan dari KPU dan Bawaslu. Tapi, hingga kemarin belum ada laporan khusus terkait dugaan transaksi mencurigakan yang disampaikan KPU maupun Bawaslu ke PPATK. ” Tapi, pengawasan tetap kami lakukan,” katanya.
Menurut Kiagus, ada banyak modus TPPU. Termasuk di antaranya dalam pelaksanaan pilkada. Karena itu, pengawasan tidak berhenti dilakukan. ”Yang namanya pelaku tindak pidana selalu mengembangkan modus,” ucap Kiagus.
Mereka terus melakukan berbagai cara guna mengelabui pengawasan. Karena itu, pengawas harus lebih jeli. Kiagus menegaskan, pihaknya mengawasi segala sesuatu yang dianggap perlu mendapat pengawasan. Misalnya pelanggaran aturan dan ketidakpatutan aliran dana. Sumbangan kampanye dari perseorangan maupun perusahaan menjadi salah satu objek pengawasan.
” Nyumbang itu ada batasnya. Kalau sampai (jumlahnya) berlipat jauh, pasti kami laporkan,” jelasnya. Kerja sama PPATK dengan KPU dan Bawaslu itu berlaku untuk jangka panjang. Bukan hanya saat pilkada serentak tahun ini. Tapi juga pilkada serentak tahun depan.
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menjelaskan, keputusan KPU dan Bawaslu menggaet PPATK sangat positif. ”Kerja sama dengan PPATK adalah langkah ideal,” ujarnya. (syn/c9/owi)