Badan Jembatan Ikut Ambrol
TIANG pancang jembatan Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, patah Minggu lalu (19/3). Kemarin, badan jembatan yang telah keropos itu ikut ambrol. Praktis, jembatan tidak hanya kritis, tetapi juga tak lagi bisa dilewati.
Badan jembatan yang menghubungkan Desa Sonopatik dengan Desa Bulu dan Desa Sumberurip tersebut ambrol sekitar pukul 18.30. Saat tiang pancang patah, warga yang tinggal tak jauh dari jembatan mendengar suara benturan keras.
Warga pun mendatangi lokasi dan mendapati bahwa badan jembatan sudah ambrol dan masuk ke Sungai Konang. Memastikan jembatan telah rusak, warga melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk.
Kepala Pelaksana BPBD Nganjuk Soekonjono menyatakan, setelah menerima laporan, pihaknya langsung menuju ke lokasi. Sekitar pukul 20.00, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD mengecek kondisi jembatan. ’’Harus segera ada perbaikan. Sebab, jembatan ini merupakan salah satu akses utama,” katanya kemarin.
Selain mengecek kondisi jembatan, TRC BPBD mengamati sekitar jembatan. Dari sana, BPBD menduga musibah itu dipicu kesalahan teknis dalam perawatan jembatan.
Soeko menambahkan, jembatan Desa Sonopatik dibangun pada 1980. Jembatan tersebut baru diperbaiki pada 2013. Dalam perawatannya, jembatan memperoleh dana Rp 91 juta dari desa. ’’Jembatan ini (Sonopatik, Red) sudah jadi pantauan BPBD karena merupakan jembatan tua,” ucapnya.
Soeko berharap dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) segera memperbaiki kerusakan jembatan itu. Jadi, jembatan bisa segera dimanfaatkan. ’’Kami menunggu pembuatan RAB dari dinas PU (PUPR, Red),” tuturnya. (noe/ut/c18/diq)