Jawa Pos

Makan Permen, 10 Siswa Terkapar

-

SEPULUH siswa SD Al Ikhlas di Jalan Letjen Suprapto Jember terpaksa dilarikan ke Puskesmas Sumbersari. Sepuluh anak itu mengalami mual dan muntah-muntah setelah pagi makan permen yang mereknya jarang dikenal masyarakat. Untung, penanganan cepat pihak sekolah membuat seluruh siswa selamat.

Sejumlah siswa yang masih memakai seragam merah putih itu terlihat pucat di ruang unit gawat darurat Puskesmas Sumbersari. Beberapa di antara mereka malah tampak lemas dengan muka dan mata merah. Bahkan, ada korban yang mengaku mual dengan kepala pusing.

’’Tahunya sejumlah murid terlihat pucat. Padahal masih pagi saat jam pelajaran pertama. Sekitar jam 07.30,’’ ucap Siti Womariyah, wali kelas VI SD tersebut.

Dia pun semakin curiga karena korban tidak hanya satu. Beberapa murid juga bingung memegangi kepala. ’’Mereka terlihat pucat dan mengaku pening. Sehingga saya bawa sekitar lima murid ke unit kegiatan sekolah (UKS) setempat,’’ jelasnya.

Ternyata, bukan hanya murid kelas VI yang mengalami kejadian tersebut. Sejumlah murid kelas V dan III di sekolah yang menampung banyak anak miskin dan pinggiran itu mengalami hal yang sama. Mereka pun sempat dikumpulka­n di dalam UKS tersebut.

Suasana semakin panik ketika ada dua siswa yang muntahmunt­ah di UKS tersebut. ’’Tadi yang muntah ada Roni (Yohanes Syahroni) kelas VI dan Teguh (Juni Teguh Widodo) kelas V,’’ kata guru lainnya saat ditemui di unit gawat darurat (UGD) Puskesmas Sumbersari, Jember, kemarin. Hal itu membuat sejumlah guru panik dan kemudian langsung mencari bantuan.

Pihak sekolah sempat memberikan minuman es kelapa muda kepada murid yang mengalami pusing dan mual-mual. Namun, pemberian air kelapa muda itu tidak mempan. Kondisi murid-murid semakin drop dan masih mengaku mual dan pusing.

’’Saya langsung mencari kendaraan. Kebetulan ada mobil mebel di depan yang mau mengantark­an ke puskesmas,’’ ucap Abdul Shomad Mu’min, kepala SD Al Ikhlas. Sejumlah siswa itu dibawa ke puskesmas dan langsung masuk ke UGD untuk mendapat perawatan intensif.

Terkait dengan penyebab, Somad menanyakan hal itu kepada murid-muridnya. Kabarnya, pagi hari mereka makan permen yang diberi salah seorang kawannya. ’’Yang membawa permen Manda (Dafa Putra Almanda, Red),” ujarnya. (ram/ hdi/c19/ano)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia