Jawa Pos

Pelajaran Orkestra Negeri Sakura

-

SURABAYA – Suara biola mengawali lantunan lagu karya John Williams dan George Bizet yang populer dalam Opera Carmen. Selanjutny­a, yang mengalun adalah tembang yang hadir dalam film-film besutan Disney. Salah satunya, Let It Go dari Frozen.

Sajian musik tersebut datang dari para musisi yang tergabung dalam Worldship Orchestra, Jepang. Grup yang terdiri atas 30 musisi asal Negeri Sakura itu membawa misi pendidikan musik klasik kepada anak- anak di Asia.

Setelah berhasil dengan konser bertajuk Musical Journey 1 dan 2 di Malang, Kota Pahlawan menjadi saksi penampilan mereka tahun ini

Pada Musical Journey yang ke-3, Worldship Orchestra juga berkolabor­asi dengan Lembaga Pendidikan Kesenian Dwipantara Malang. Konser yang diadakan di Main Atrium Grand City tadi malam (21/3) itu turut mengundang anakanak binaan Indonesian Street Child Organizati­on (ISCO).

Konser itu merupakan agenda tur tahunan bertema Asia Spring Tour yang berlangsun­g sejak 2015. Selain Indonesia, Worldship Orchestra mengunjung­i tiga negara di Asia Tenggara. Yakni, Thailand, Kamboja, dan Filipina. Setiap tahun ada dua kunjungan yang diadakan. Yakni, pada awal Februari hingga akhir Maret dan Agustus hingga September.

Dalam kunjungann­ya, para musisi juga akan mengunjung­i beberapa sekolah dan yayasan sosial. Di antaranya, SMPN 22 Surabaya, SMPN 5 Surabaya, SD Muhammadiy­ah 18, dan Yayasan Pembinaan ’’ Anak Cacat Surabaya. Di sekolah kami akan menghibur dan berbagi ilmu seputar orkestra dan macam alat musiknya,’’ jelas kapten tim sekaligus pemain clarinet Noguchi Akihide dalam bahasa Inggris.

Worldship Orchestra mengusung konsep yang berbeda dari tahun sebelumya. Sebab, kali ini mereka untuk kali pertama tampil di ’’ pusat perbelanja­an. Kami memberikan satu kejutan di setiap negara yang kami kunjungi. Yakni, memainkan lagu yang khas dari negara tersebut. Kalau di sini (Surabaya, Red), kami juga akan membawakan lagu Rek Ayo Rek,’’ ungkap Noguchi ketika press conference. ’’

Setiap negara memiliki respons yang baik ketika kami tampil. Selain berbagi ilmu tentang belajar musik di Jepang, kami mendapatka­n ilmu dari musisi dari negara-negara yang kami kunjungi,’’ tambah Risa Ichikawa ( flute) dalam bahasa Inggris.

Selain di mal, konser penutup tur Worldship Orchestra di Indonesia akan dihelat pada Kamis (23/3) di Gedung Kesenian Cak Durasim, Kompleks Taman Budaya Jawa Timur, pukul 19.00–22.00. Dalam konser tersebut, Worldship Orchestra akan berkolabor­asi dengan Tumapel Youth Orchestra (Malang) dan Pusat Olah Seni Surabaya (POSS).

Konsep unik kembali disuguhkan sebagai bentuk penggalang­an dana pada konser tersebut. Yakni, melalui sistem penjualan tiket. Masyarakat yang ingin menikmati konser bisa membeli tiket seharga Rp 25 ribu. Tiket juga bisa didapat dengan menukar satu kilogram buku bacaan anak-anak atau mainan bekas layak pakai. Mainan dan buku tersebut akan disumbangk­an ke Indonesian Street Children Organizati­on (ISCO). (esa/c15/dos)

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? TAMU DARI JAUH: Penampilan Worldship Orchestra di Grand City kemarin. Pada Kamis, kelompok orkestra dari Jepang ini tampil di Gedung Kesenian Cak Durasim.
DIPTA WAHYU/JAWA POS TAMU DARI JAUH: Penampilan Worldship Orchestra di Grand City kemarin. Pada Kamis, kelompok orkestra dari Jepang ini tampil di Gedung Kesenian Cak Durasim.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia