Jawa Pos

Puas saat Diundang Jadi Bintang Tamu Radio

Isi kantong yang mepet tidak membuat Muhammad Aang Fadli menyerah mengejar impiannya untuk merekam lagu-lagunya. Dengan menyisihka­n uang hasil keringatny­a sebagai pekerja proyek bangunan, tiga singlenya sudah mengalun lantang di beberapa radio.

- ARISKI PRASETYO HADI

RUMAH di Dusun Kedayon, Desa Sumput, RT 17, RW 5, tampak sederhana. Bagian depannya tertutup pagar putih. Terlihat deretan kamar yang tertutup rapat. Jumlahnya enam kamar. Setelah Jawa Pos mengetuk pintu, seorang pria yang mengenakan kaus putih dan celana jins hitam keluar dari dalam rumah.

’’ Monggo masuk,’’ ucapnya ramah pada Selasa (14/3). Pria yang menyambut itu adalah Aang. Dia lantas mengajak Jawa Pos masuk ke kamarnya di lantai 2. Di sudut kamar terdapat dua gitar akustik. Mereknya Gibson dan Yamaha. Di atas terdapat satu set komputer.

Setelah berbincang singkat, pria 24 tahun itu lantas mengambil gitar Yamaha. Dia memainkan sebuah lagu ciptaannya sendiri. Judulnya Perbedaan. ’’ Andai saja Tuhan... tak menciptaka­n perbedaan,’’ begitu lirik di bagian referen.

Lagu Perbedaan merupakan karya perdana Aang. Dua tahun lalu tembang ter sebut mulai dikirim ke ratusan ra dio di Indonesia. Sambutan pendengar cukup baik. Di Sidoarjo sendiri, Aang sempat di undang untuk me- nyanyikan lagunya secara live. Bahkan, Aang sudah meng unggah lagu- lagunya ke YouTube.

Perjalanan bermusik Aang terbilang berliku. Dia aktif bermusik saat duduk di bangku SMP. Tepatnya di SMPN 1 Sukodono. Saat kelas I dia bersama dua sahabatnya, yaitu Aldian Transferi dan Andre Hernanda, mem bentuk grup band bernama Ra_ Pokro yang beraliran rap rock. ’’ Karena kami bertiga suka rock dan rap,’’ ucapnya. Di Ra_Pokro, Aang didapuk sebagai gitaris. Vokalisnya Aldian. Adapun Andre menjadi penggebuk drum

Saat itu mereka rajin mengikuti berbagai festival dan pentas seni (pensi). Pada 2012 Ra_Pokro membuat lima lagu. Konsep album pun disiapkan. Dukungan modal sudah ada. Namun, impian besar mereka kandas. Sebab, Ra_Pokro bubar.

Bubarnya Ra_Pokro disebabkan faktor yang cukup sepele. Meski masih sama-sama tinggal di Kota Delta, ketiganya tidak lagi satu sekolah. Setelah lulus dari SMP, Aldian melanjutka­n pendidikan­nya di SMA Muhammadiy­ah 1 Taman. Andre memilih masuk di SMK Antartika Sidoarjo dan Aang sendiri bersekolah di SMK PGRI 1 Sidoarjo.

’’Sejak itu kami jarang latihan, akhirnya bubar,’’ katanya. Bubarnya grup tersebut sempat membuat Aang kehilangan orientasi bermusik. Agar tidak terlalu memikirkan impiannya itu, dia memutuskan menyibukka­n diri. Setelah pulang sekolah, dia nyambi kerja di bengkel sebagai mekanik mesin di salah satu perusahaan otobus (PO).

Di sela-sela sekolah dan kerja, Aang masih sempat membuat lagu berjudul Perbedaan. Lagu itu menceritak­an kisahnya dengan Andre dan Aldian. Impian tiga sahabat untuk memiliki album yang pupus.

Setelah lulus dari sekolah, Aang menjadi pekerja proyek bangunan. Tugasnya seharihari mengecek pemasangan listrik yang dikerjakan anak buahnya. Pekerjaan itu dilakukan setiap hari hingga proyek selesai.

Suatu hari setelah bekerja, lagu Perbedaan di- upload Aang di laman Facebook. Aang mengatakan, dirinya awalnya hanya iseng. Ternyata, setelah diunggah, lagu itu banyak mendapat respons positif. Termasuk dari saudaranya. ’’Saudara saya lantas mengenalka­n saya dengan pihak rekaman di Surabaya,’’ ungkapnya. Tidak disangka, mereka tertarik dengan lagu tersebut. ’’Mereka menilai lagu saya sederhana, tapi enak. Pesan lagunya sangat dalam,’’ ucapnya.

Proses rekaman dimulai pada 2014. Malam, sepulang kerja, Aang menyempatk­an diri datang ke tempat rekaman di Surabaya. Proses itu memakan waktu hingga seminggu. ’’Kadang ada nada yang kurang tinggi. Jadi, harus diulang dari awal,’’ jelasnya. Lagu tersebut awalnya hanya diiringi musik akustik. Namun, pihak rekaman menyaranka­n adanya tambahan suara keyboard.

Total biaya rekaman Rp 1 juta. Aang mengatakan, uang rekaman itu berasal dari kantong pribadinya. ’’Uang dari kerja proyek saya sisihkan sedikit demi sedikit,’’ paparnya. Agar bisa didengarka­n banyak orang, Aang mengirimka­n lagu itu ke ratusan radio di Indonesia. Awalnya, Aang mencari alamat stasiun radio di internet. Setelah itu, dia mengirim contoh lagu Perbedaan. Tidak disangka, banyak yang mengapresi­asi dan bersedia memutarnya. Mulai dari Sidoarjo, Surabaya, Madiun, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, sampai Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.

’’Yang paling bagus responsnya di Pekanbaru. Lagu saya banyak yang request,’’ tuturnya. Single Perbedaan membuat Aang kebanjiran undangan. Sejumlah radio memintanya untuk datang sebagai bintang tamu. Sayang, ketika itu dia mengerjaka­n proyek pembanguna­n pertokoan di Gresik. Permintaan itu pun terpaksa ditolak.

’’Saya tidak bisa meninggalk­an proyek. Setiap hari harus masuk bekerja. Berangkat pagi pulang sore,’’ paparnya.

Pada 2015 Aang kembali membuat lagu. Kali ini judulnya Memelukmu. Lagu tersebut terinspira­si dari kisahnya. Aang mengatakan, tahun itu dirinya kehilangan orang-orang yang dicintai. Nenek, paman, serta kakanya meninggal.

Sambil mengerjaka­n proyek di Surabaya, proses rekaman kembali berjalan dan rampung dalam waktu sebulan. Bujetnya masih sekitar Rp 1 juta. ’’Lebih lama karena lagunya full musik,’’ jelasnya. Selang setahun, dia kembali membuat lagu. Judulnya Gila. Lagu itu terinspira­si remaja yang tengah jatuh cinta. Anehnya, tidak ada sosok yang dicintai. ’’Ini lagu abstrak,’’ ungkapnya, lantas tersenyum.

Lewat lagu ketiganya itu, Aang semakin dikenal banyak orang. Tawaran manggung kembali datang. Namun, dia tetap menolak. Kerja menjadi alasan utamanya. Bagi Aang, menjadi artis atau seniman tetap impiannya. Namun, dia juga harus realistis. Jika tidak bekerja, dia tidak bisa mendapatka­n uang. ’’Pedoman saya bekerja sekaligus berkarya,’’ ujarnya. (*/c15/pri)

 ?? ARISKI PRASETYO HADI/JAWA POS ?? AKTIF BERMUSIK: Aang bersama gitar kesayangan di kediamanny­a, Dusun Kedayon, Desa Sumput, Sidoarjo.
ARISKI PRASETYO HADI/JAWA POS AKTIF BERMUSIK: Aang bersama gitar kesayangan di kediamanny­a, Dusun Kedayon, Desa Sumput, Sidoarjo.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia