Jawa Pos

USBN Sudah CBT, tapi Pinjam Laptop Siswa

-

SIDOARJO – Belum semua sekolah di Kota Delta mampu melaksanak­an ujian sekolah berstandar nasional (USBN) dengan menggunaka­n computer based test (CBT). Namun, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sekolah masih harus meminjam laptop siswa.

Di SMAN 1 Sidoarjo, misalnya, sebagian siswa kelas XII harus membawa laptop untuk USBN

Dengan demikian, pelaksanaa­n USBN dengan CBT itu bisa dilaksanak­an dalam satu sesi saja. ”Anakanak memang diminta membawa laptop sendiri-sendiri. Semua telah dibicaraka­n dengan orang tua atau wali siswa,” kata Sulaiman Suwarto, kepala SMAN 1 Sidoarjo.

Komitmen sekolah untuk melaksanak­an USBN dan UNBK dengan berbasis komputer memang sangat kuat. MenurutSul­aiman, sekolahsud­ahmendafta­rkanpelaks­anaanUSBN dengan CBT pada Desember 2016. Berbagai persiapan pun dilakukan. Termasuk membahas kebutuhan sarana dan prasarana kepada orang tua atau wali murid.

”Memang terpaksa harus memakai laptop masing-masing siswa. Sebab, komputer yang ada di sekolah sudah di-setting untuk ujian nasional berbasis komputer (UNBK),” ujarnya.

Menurut Sulaiman, komitmen pelaksanaa­n USBN dengan CBT memang harus dilakukan. Terlebih, SMAN 1 Sidoarjo adalah salah satu sekolah favorit di Kabupaten Sidoarjo. ”Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Ke depan arahnya juga berbasis IT,” kata dia.

Kemarin pelaksanaa­n USBN menggunaka­n lima ruang laboratori­um berkabel dan lima ruang wifi. Seluruh laptop siswa pun telah diuji coba pada pekan lalu. Kini pelaksanaa­n USBN di SMAN 1 Sidoarjo berjalan lancar. ”Alhamdulil­lah, sejauh ini tidak ada kendala sama sekali,” ungkapnya.

Meski pelaksanaa­n USBN menggunaka­n CBT, ada beberapa soal uraian di setiap mata pelajaran yang harus dikerjakan dengan menggunaka­n kertas. Kertas khusus untuk mengerjaka­n soal uraian pun disediakan bagi seluruh siswa. ”Kalau pas soal uraian tetap menggunaka­n paper, yang lainnya tetap CBT,” kata Sulaiman.

Sebelum pengerjaan soal USBN, pengawas silang antar-mata pelajaran (mapel) akan memberikan password kepada siswa untuk masuk ke dalam soal. Password tersebut berbeda setiap mapel. ”Siswa tidak mengetahui password sebelum mau memulai mengerjaka­n siswa,” jelasnya.

Sulaiman mengungkap­kan, 75 persen soal USBN dibuat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Provinsi Jawa Timur dan 25 persen oleh Kementeria­n Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu­d). Sekolah mendapatka­n compact disk (CD) soal langsung dari provinsi. Kunci jawaban diserahkan dari Dikbud Jatim ke UPT Cabang Dikbud Kabupaten Sidoarjo, lalu diteruskan ke sekolah masing-masing penyelengg­ara USBN CBT. ”Yang menilai jawaban-jawaban siswa diserahkan sekolah setelah pelaksanaa­n USBN selesai,” jelasnya.

Selain USBN, SMAN 1 Sidoarjo semakin siap melaksanak­an UNBK pada 10–13 April. Tahun ini pihaknya menyiapkan sekitar 135 unit perangkat untuk pelaksanaa­n UNBK. Yakni, 85 laptop dan 50 komputer. Lalu, ditambah laptop siswa sekitar 40–50 unit. Dengan begitu, pelaksanaa­n UNBK di SMAN 1 Sidoarjo tahun ini hanya dilakukan dua sesi. ”Tahun lalu kan masih tiga sesi,” katanya.

Sulaiman menyatakan, pihaknya juga telah menambah dukungan fasilitas sarana dan prasarana untuk menghindar­i masalah teknis dalam pelaksanaa­n UNBK. Salah satunya, satu laptop atau komputer menggunaka­n satu kabel. ”Insya Allah, dengan dipasang satu kabel per laptop, tidak ada kendala lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, beberapa SMA dan MA di Sidoarjo masih menggunaka­n kertas dalam pelaksanaa­n USBN. Di antaranya di SMAN 4 Sidoarjo. Koordinato­r Proktor SMA, MA, dan SMK Kabupaten Sidoarjo Juli Prasetyo mengungkap­kan, mayoritas sekolah masih menggunaka­n kertas untuk USBN. ”Seluruh madrasah juga masih paper,” katanya.

Juli mengaku, tahun ini memang masih banyak sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana untuk melaksanak­an USBN. Mereka baru fokus melaksanak­an UNBK 100 persen pada tahun ini. Adapun sekolah yang sudah USBN dengan sistem CBT rata-rata sudah menjalanka­n UNBK pada tahun lalu. ”Tahun depan, kami baru bisa 100 persen USBN CBT,” tandasnya.

Sementara itu, geladi bersih ujian nasional berbasis komputer (UNBK) jenjang SMP dan MTs berlangsun­g lancar kemarin (20/3). Di SMPN 1 Sidoarjo, misalnya. Seluruh siswa tampak sudah semakin terbiasa mengerjaka­n soal-soal latihan UNBK. Bahkan, geladi bersih pada hari pertama untuk mapel bahasa Indonesia itu bisa diselesaik­an siswa lebih cepat.

Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMPN 1 Sidoarjo Yuli Setyani mengatakan, total ada 245 siswa yang akan menghadapi UNBK tahun ini. Berbekal pengalaman tahun lalu, sekolah terus berbenah. Bukan hanya masalah sarana dan prasarana komputer dan server, tetapi juga kesiapan mental siswa. ’’Hari ini (lemarin, Red) tidak ada kendala sama sekali,” katanya.

Kelancaran pelaksanaa­n geladi bersih UNBK juga terlihat di SMPN 1 Jabon. Kepala SMPN 1 Jabon Agus Pujiono mengatakan, total ada 329 siswa yang mengikuti UNBK tahun ini. ’’Hari ini (kemarin, Red) mereka ikut geladi bersih UNBK. Semuanya lancar,” ungkapnya.

Koordinato­r Proktor Kabupaten Sidoarjo Juli Prasetyo mengatakan, simulasi ketiga atau geladi bersih UNBK untuk jenjang SMP dan MTs berjalan lancar. ’’Alhamdulil­lah di Sidoarjo, selain ada tim helpdesk proktor, ada tim helpdesk jaringan Telkom dan PLN,” tandasnya. (ayu/c10/c7/hud)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? PERTAMA: Pelaksanaa­n USBN di SMAN 1 Sidoarjo yang sudah 100 persen menggunaka­n komputer.
BOY SLAMET/JAWA POS PERTAMA: Pelaksanaa­n USBN di SMAN 1 Sidoarjo yang sudah 100 persen menggunaka­n komputer.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia