Jawa Pos

Muncul Wacana Komisioner dari Parpol

-

SELEKSI komisioner KPU dan Bawaslu menjadi perhatian publik. Selain isu perpanjang­an masa jabatan, muncul wacana pengusulan calon komisioner penyelengg­ara pemilu dari unsur parpol. Namun, perwakilan masyarakat langsung menolak gagasan tersebut karena dianggap syarat kepentinga­n politik.

Usulan calon komisioner KPU dari parpol itu berembus setelah Pansus RUU Pemilu melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jerman dan Meksiko. Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu Yandri Susanto menyatakan, unsur komisioner penyelengg­ara pemilu dari perwakilan partai itu mengacu pada KPU di Jerman.

Menurut dia, KPU Jerman terdiri atas 10 komisioner. Delapan komisioner berasal dari partai, sedangkan dua komisioner lagi dari hakim. Pengalaman dari Jerman itu sekarang menjadi wacana yang hangat dibicaraka­n di internal pansus. Namun, belum ada usulan resmi dari fraksi.

Terkait dengan independen­si komisioner yang berasal dari parpol, Yandri mengaku juga mengajukan pertanyaan yang sama kepada KPU Jerman. Jawabannya, kalau komisioner KPU berasal dari partai, mereka bisa saling menjaga. Kecurangan bisa diminimalk­an.

Rambe Kamarul Zaman, anggota Pansus RUU Pemilu, menyatakan bahwa politisi yang akan menjadi komisioner KPU harus pensiun dari politik minimal lima tahun. Aturan itu bisa merujuk ke KPU Meksiko. ”Kami kan kunker ke Meksiko. Aturan di sana seperti itu,” ungkap dia di kompleks parlemen, Senayan, kemarin. (lum/far/c6/agm)

 ??  ?? BERPOTENSI DIPERPANJA­NG: Anggota KPU Arief Budiman (tengah) dan Ketua Bawaslu Muhammad (kanan) membahas pilkada di Gedung DPR kemarin. CHARLIE.LOPULUA/INDOPOS
BERPOTENSI DIPERPANJA­NG: Anggota KPU Arief Budiman (tengah) dan Ketua Bawaslu Muhammad (kanan) membahas pilkada di Gedung DPR kemarin. CHARLIE.LOPULUA/INDOPOS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia