Ongkos Haji Tahun Ini Diperkirakan Naik Tipis
Besok Ditetapkan Pemerintah dan DPR
JAKARTA – Penentuan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2017 segera tuntas. Ongkos haji ta- hun ini diperkirakan naik tipis dibanding tahun lalu.
Keputusan final besaran BPIH akan diambil melalui rapat Kementerian Agama (Kemenag) dengan Komisi VIII DPR Jumat (24/3)
Misalnya harga hotel dan katering, semua berdasar survei aktual di lapangan.” LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN Menteri Agama
”Jadi, Jumat sudah diketahui angkanya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani seusai rapat koordinasi persiapan haji di Jakarta kemarin (22/3).
Sebagai gambaran, rata-rata ongkos haji direct cost (yang ditanggung jamaah) pada 2016 sebesar Rp 34,641 juta per jamaah. Pada awal pembahasan BPIH tahun ini, Kemenag mengusulkan angka Rp 35,740 juta. Namun, Komisi VIII DPR meminta ongkos bisa ditekan hingga Rp 33,220 juta. Setelah beberapa kali pembahasan, Kemenag bisa melakukan efisiensi sehingga dapat menekan BPIH sampai Rp 34,968 juta. Namun, angka itu belum final.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, hingga kemarin pembahasan terkait poin-poin BPIH masih terus dilakukan bersama Komisi VIII DPR. Dalam penetapan biaya, pemerintah tidak serta-merta mematok angka. Sebab, ada survei yang dilakukan terlebih dulu oleh tim Kemenag. ”Misalnya harga hotel dan katering, semua berdasar survei aktual di lapangan,” ujarnya.
Ditanya soal pengaruh bertambahnya jumlah jamaah haji ter- hadap potensi penurunan harga, Lukman menyatakan, hal itu tidak bisa dijadikan acuan. Menurut dia, tidak ada korelasi antara penambahan kuota dan biaya haji. ”Kuota itu kan jatah berapa maksimal yang bisa berangkat, jadi beda dengan biaya haji,” terang politikus PPP tersebut.
Puan menambahkan, pemerintah juga terus memonitor kesiapan di lapangan. Mulai pemondokan, katering, hingga transportasi. Tahun ini pemondokan akan terbagi menjadi enam wilayah, yang seluruhnya berada di Markaziyah atau tidak lebih dari 800 meter dari Masjid Nabawi, Madinah. ”Sedangkan untuk konsumsi di Makkah, ditambah dari yang semula 15 kali menjadi 24 kali,” sebutnya.
Selain itu, Puan mewanti-wanti kementerian teknis agar terus memantau persiapan di tanah air. Misalnya bimbingan manasik haji, pelayanan kesehatan haji pada masa tunggu keberangkatan, pelayanan asrama, hingga pengurusan dokumen visa.
Dari DPR, Wakil Ketua Komisi VIII Sodik Mudjahid menyatakan, masih ada satu poin pembahasan yang belum tuntas, yakni biaya penerbangan. Dia menyebutkan, pemerintah masih bernegosiasi dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Saudi Airlines. ”Kami memang men- dorong agar tarif pesawat bisa ditekan,” ujarnya.
Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan, berdasar pengalaman tahun lalu, parlemen juga mengusulkan adanya negosiasi untuk menekan harga yang diusulkan maskapai. Hasilnya, harga tiket pesawat bisa diturunkan sekitar USD 30 atau Rp 400 ribu per jamaah. Dalam pembahasan awal, Kemenag membuat kisaran komponen harga penerbangan Rp 26 juta per jamaah. Nominal itu sudah meliputi tiket, airport tax, dan passenger service charge.
Sodik mengaku tidak diperbolehkan membeber detail penawaran harga ongkos penerbangan karena masih proses negosiasi. Namun, dia berharap efisiensi dari biaya penerbangan nanti bisa menurunkan ongkos haji yang harus dibayar jamaah. Harapannya, bisa turun sedikit. ”Atau setidaknya sama dengan tahun lalu,” katanya.
Menurut Sodik, Kamis hari ini (23/3) tim perumus BPIH dari Kemenag ditargetkan sudah berhasil mendapatkan angka final biaya penerbangan hasil negosiasi dengan maskapai. Sehingga komponen tersebut bisa langsung dimasukkan dalam perhitungan final BPIH yang ditargetkan dapat disepakati Jumat besok.
Begitu BPIH diketok, pemerintah akan langsung membuka tahap pelunasan BPIH sekaligus menetapkan kuota final per daerah. Sebagaimana diketahui, tahun ini total kuota haji mencapai 221 ribu. Dari jumlah itu, 204 ribu dialokasikan untuk jamaah haji reguler. Sisanya (17 ribu) adalah kuota haji khusus. Berdasar data Kemenag, rata-rata jamaah haji reguler yang direncanakan berangkat tahun ini telah menyetor uang muka Rp 25 juta. Sehingga tinggal menyiapkan uang pelunasan sekitar Rp 10 juta.
Dihubungi terpisah, VP Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar menerangkan, pihaknya masih berhitung terkait harga transportasi haji tahun ini. Ada beberapa poin yang menjadi pertimbangan. Antara lain kenaikan harga minyak dunia pada 2017 yang berimbas pada naiknya harga avtur atau bahan bakar pesawat.
” Yang jelas, nilainya nanti sesuai hitungan bisnis yang proporsional,” ucapnya.
Terkait armada, Benny memastikan bahwa pihaknya sudah siap. Dia menyebutkan, Garuda telah menyiapkan pesawat sesuai dengan jumlah kenaikan jamaah haji tahun ini. ”Dulu Garuda juga sudah pernah melayani saat kuota 221 ribu. Jadi, semuanya siap,” katanya. (mia/wan/c9/owi)