Jawa Pos

Standardis­asi Kampus Selaras Industri

-

THANYABURI – Standardis­asi pendidikan menjadi isu utama yang dibahas Wakil Presiden Jusuf Kalla ( JK) dengan Putri Maha Chakri Sirindhorn di Universita­s Teknologi Rajamangal­a di Thanyaburi, Provinsi Pathum Thani, Thailand, kemarin siang (22/3). JK menilai industrial­isasi di Negeri Gajah Putih itu maju karena penyiapan generasi muda dalam pendidikan yang matang. Indonesia perlu merealisas­ikan standardis­asi yang sama.

Selain membahas isu-isu pendidikan, putri ketiga mendiang Raja Bhumibol Adulyadej itu bercerita tentang kunjungann­ya ke Ternate saat gerhana matahari total. JK menyebutka­n, Universita­s Teknologi Rajamangal­a mirip Institut Teknologi Bandung (ITB). ”Ada sembilan (Universita­s Teknologi Rajamangal­a), tapi pendudukny­a seperempat dari kita. Itu tandanya mereka meng- cover banyak,” ujar JK.

Meski begitu, seluruh kampus punya standar kualitas yang sama. Termasuk, lebih banyak praktik daripada teori. Pada saat wisuda, misalnya, kampus itu dijadikan satu agar tahu satu sama lain. ”Kenapa industri Thailand dan manufaktur­nya lebih maju, karena bergantung juga pada kualitas anak mudanya. Nah, mereka mempersiap­kan hal itu dengan baik,” katanya.

Langkah standardis­asi seperti itu perlu juga dilakukan di Indonesia. Semangatny­a adalah terus berkembang sesuai dengan industri. ”Kerja sama industri paling banyak, pemagangan,” tambah dia. Pagi harinya, pukul 09.10, JK menerima ijazah sebagai tanda pemberian gelar doktor honoris causa bidang bisnis administra­si dari Putri Maha Chakri Sirindhorn. Upacara penyerahan itu dibarengka­n dengan wisuda dua ribu mahasiswa di Universita­s Rajamangal­a Thanyaburi. Selain JK, ada delapan orang lainnya yang mendapatka­n gelar tersebut.

JK mengenakan cut kruy (baca: cutklui), semacam toga, sama dengan wisudawan lain. Bedanya, di lengan kanan dan kiri baju jubah itu ada tiga garis paduan oranye, merah, biru yang menandakan penerima ijazah selevel doktor. Wisudawan sarjana hanya satu garis. Berbeda dengan tradisi di Indonesia, JK tak menyampaik­an pidato ilmiah. Tidak ada pula pemindahan tali toga. Sebab, tradisi di kampus tersebut, wisudawan tidak menggunaka­n toga.

Pada Selasa malam (21/3) JK disambut Ketua Dewan Universita­s Rajamangal­a Surakiart Sathiratha­i dalam jamuan makan malam bersama delapan penerima gelar lainnya. Tapi, hanya JK yang mendapatka­n kesempatan pidato. Surakiart menyatakan, JK dinilai memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pemerintah­an dan bisnis selama berpuluh tahun. Misalnya mengembang­kan bisnis Kalla Group. Selain itu, JK punya peran dalam perdamaian, bukan hanya di dalam negeri seperti di kawasan ASEAN.

”Bapak Jusuf Kalla juga berperan menjaga perdamaian di Laut China Selatan,” ujar Surakiart dalam sambutanny­a seusai jamuan makan malam Selasa (21/3). (*/c9/oki)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia