Jawa Pos

Oposisi Menarget Kota Hama

Serangan Amerika Mendarat di Sekolah

-

DAMASKUS – Bentrokan antara oposisi dan pasukan pemerintah Syria berlanjut di Kota Damaskus kemarin (22/3). Sembilan serangan udara menyasar lokasi militan pro-oposisi di kawasan ibu kota. Setelah sejak Minggu (19/3) berfokus di Damaskus, Presiden Bashar al-Assad mengerahka­n sejumlah besar pasukan ke Kota Hama untuk melawan oposisi.

Oposisi yang tidak lagi terdengar suaranya sejak rezim Assad sukses merebut kembali sebagian besar wilayah Syria tahun lalu ternyata belum mau menyerah. Awal pekan ini oposisi membuat kejutan. Gabungan oposisi bersenjata dan militan pro-oposisi menyerang jantung pertahanan Assad di Damaskus. Minggu lalu mereka merebut Distrik Jobar dan Distrik Qabun.

”Bunyi mesin jet-jet tempur militer terus menderu sejak pagi. Suara ledakan dan tembakan silih berganti,” kata salah seorang koresponde­n Presse yang bertugas di kota tersebut. Dia juga melihat beberapa tentara Assad mengisi ulang amunisi senapan mesin mereka. Setelah empat hari berturut-turut bentrok dengan oposisi, perlawanan pasukan pemerintah menjadi kian sengit kemarin.

Oposisi yang selama ini bersarang di Eastern Ghouta berambisi menguasai seluruh area di antara Jobar dan Qabun. Tetapi, militer Syria yang selama ini bertugas mensterilk­an Damaskus dari oposisi tidak diam saja. Mereka berusaha keras mematahkan serangan oposisi yang dipimpin Aliansi Tahrir al-Sham tersebut. Itu dilakukan karena Assad memerintah mereka menghalau musuh dari ibu kota.

Selain Damaskus, menurut Rami Abdel Rahman, oposisi menyerang Kota Hama. ”Ahrar al-Sham dan aliansinya menggempur benteng pertahanan pasukan pemerintah di Provinsi Hama,” terang direktur Syrian Observator­y for Human Rights (SOHR) tersebut. Selain ibu kota provinsi, oposisi menyerang Kota Suran yang selama ini menjadi kantong pasukan pemerintah.

”Hari ini (kemarin) oposisi sudah menguasai beberapa kota yang lain. Juga sejumlah gudang senjata pemerintah di provinsi tersebut,” kata Abdel Rahman kepada media. Kendati harus berhadapan dengan pasukan Syria dan Rusia sekaligus, oposisi tidak gentar. Tekad mereka sudah bulat untuk mengambil alih basis pemerintah meski kalah persenjata­an.

Di bagian lain Syria, pasukan Amerika Serikat (AS) mencelakai banyak warga sipil. Itu terjadi setelah aksi udara mereka mendarat di sebuah sekolah di Kota Raqqa. ”Serangan di sekolah yang sedang difungsika­n sebagai tempat penampunga­n sementara itu menewaskan 33 warga sipil,” terang SOHR dalam laporannya. Para korban adalah warga sipil asal Raqqa, Aleppo, dan Homs.

”Diam-diam Raqqa sedang dibinasaka­n,” terang aktivis prooposisi di Raqqa. Dia menyebut militer AS bertanggun­g jawab atas peristiwa tersebut. Sesuai dengan hukum internasio­nal, tempat-tempat netral, misalnya sekolah dan rumah sakit, seharusnya kebal serangan. (AFP/ Reuters/hep/c4/any)

 ??  ?? Agence France-
Agence France-

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia