Pemerintah Evakuasi Warga Sipil
BAGHDAD – Jatuhnya banyak korban sipil dalam Operasi Pembebasan Mosul membuat Perdana Menteri Haider al-Abadi prihatin. Sejak Selasa (21/3), pasukan pemerintah mengevakuasi warga sipil dari kawasan kota kuno di sisi barat Kota Mosul. Sayang, proses tersebut tidak berjalan lancar.
”Para penembak jitu militan ISIS menghalang-halangi upaya evakuasi itu,” kata seorang pejabat pemerintah kemarin (22/3). Meski 180.000 warga sudah meninggalkan Mosul, sebagian besar lain masih terjebak di tengah pertempuran. Konon, jumlah warga sipil di sisi barat Mosul masih berkisar 600.000 jiwa. Setiap saat, nyawa mereka terancam.
”Pasukan kami menguasai 60 persen wilayah barat (Mosul, Red). Kota kuno adalah target kami selanjutnya,” terang Jubir Kementerian Pertahanan Iraq Brigjen Yahya Rasool. Dalam jumpa pers di kawasan timur Mosul, dia menyatakan bahwa membebaskan kota kuno dari ISIS adalah hal yang tidak mudah. Sebab, jalanan kota itu sempit dan penduduknya padat.
Jadi, untuk bisa merebut kembali kota kuno, pasukan pemerintah mau tidak mau harus mengevakuasi warga sipil.
”Kami tidak mungkin menggempur kota kuno tanpa mengosongkannya lebih dulu. Evakuasi tersebut merupakan salah satu langkah terpenting dalam operasi pembebasan kota kuno,” ujarnya. Setelah seluruh penduduk kota kuno mengungsi, pasukan Iraq berencana menggempur sarang ISIS tersebut.
”Kami tinggal beberapa meter lagi dari Masjid Al-Nuri. Kami yakin pencapaian kami itu menggetarkan Daesh (ISIS),” tandasnya. Masjid di sisi barat Mosul tersebut menjadi simbol penting ISIS. Pada Juli 2014, ISIS mendeklarasikan Khalifah Islam dari masjid itu. Selama lima bulan terakhir, pasukan Iraq yang didukung koalisi Amerika Serikat (AS) berusaha keras menguasai masjid tersebut.
Sejak pemerintahan Al-Abadi menjadikan Mosul sebagai prioritas perang antiterornya, para petinggi ISIS angkat kaki dari kota itu. Termasuk pemimpin tertinggi ISIS sekaligus proklamator Khalifah Islam, Abu Bakr al-Baghdadi. Tanpa pemimpin-pemimpin itu, ISIS relatif mudah dilumpuhkan. Namun, tidak berarti pasukan Iraq bisa merebut kembali sarangsarang ISIS tanpa perlawanan.
Di tempat terpisah, Brigjen Saad Maan melaporkan bahwa pasukannya telah menembak mati sembilan penembak jitu ISIS. (AFP/Reuters/hep/c16/any)