MENUJU LANGIT KETUJUH
MONTEVIDEO – Adenor Leonardo Bacchi atau Tite belum pernah merasakan atmosfer Piala Dunia. Atmosfer timnas Brasil saja baru dirasakan Tite sembilan bulan terakhir. Meski tidak memiliki reputasi mentereng sebelumnya, Brasil di bawah asuhannya menjadi tim paling konsisten di kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol.
Dalam enam laga bersama Tite, Canarinho –sebutan Brasil– sukses menyapu bersih kemenangan. Rekor pun menanti seandainya Neymar dkk membukukan tory ketujuh. Yakni, mencatat streak kemenangan terbaik Brasil dalam sejarah kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Latin sejak diperkenalkannya format satu grup pada 1998.
Namun, tantangan untuk menembus ’’langit ketujuh’’ itu tidak mudah. Brasil dituntut melakukannya di kandang Uruguay, Estadio Centenario, Montevideo, besok pagi (24/3). Sepanjang kualifikasi Piala Dunia 2018 di Centenario, Uruguay tidak pernah meleset. Tiga kali home, tiga kali menang. Memasukkan sembilan gol dan hanya kebobolan satu gol.
Uruguay sekaligus penguntit terdekat Brasil di klasemen sementara zona Conmebol. Hingga 12 pertandingan, La Celeste –julukan Uruguay– terpaut empat poin (23-27) dengan Brasil. Dalam pertemuan pertama kualifikasi di Itaipava Arena Pernambucano, Recife, pada 26 Maret tahun lalu, Brasil dipaksa bermain seri 2-2. ’’Tetapi, kali ini kami datang dengan performa terbaik dan konfidensi tinggi,’’ ucap gelandang Paulinho sebagaimana dikutip
Dalam tiga lawatan terakhir ke Montevideo, hanya sekali Brasil memenanginya. Tepatnya pada delapan tahun lalu. ’’Dengan kualitas lawan, laga akan berjalan sulit. Hasil seri sebenarnya sudah bagus, tapi kami berfokus memenanginya,’’ kata Renato Augusto, gelandang Brasil lainnya, sebagaimana di
lan sir
Kabar bagus bagi Brasil, tuan rumah kehilangan dua pemain utamanya. Bintang penyerang Luis Suarez dan kiper Fernando Muslera absen akibat akumulasi kartu. Namun, bek Brasil Miranda tidak menganggapnya sebagai keuntungan signifikan. ’’Sebuah kehilangan besar bagi Uruguay tanpa Suarez. Tetapi, gaya mereka tidak bakal berubah. Mereka siap bertarung untuk setiap bola setelah kehilangan bola,’’ ujar bekek Inter Milan tersebut.
Solidnya pertahanan Brasil da- a- lam empat laga terakhir dengan mencatat melegakan Miranda yang dipercaya mengawal jantung pertahanan bersama Marquinhos. Di bawah sentuhan Tite, Canarinho sangat dengan bertahan sejak dari lini serangnya. Neymar tidak ogah-ogahan lagi menjadi benteng pertama dari serangan lawan. Hanya, lini depan Brasil saat melawan Uruguay tidak sama seperti enam laga sebelumnya. Gabriel Jesus masih menderita cedera dan siapa yang akan mengisi posisi nomor 9 menjadi PR bagi Tite. Neymar memang bisa bermain ke tengah, tetapi pemain yang telah mengoleksi 4 gol dan 5 sepanjang kualifikasi tersebut adalah pemain terbaik dunia di sisi penyerangan sebelah kiri.
Roberto Firmino memiliki peluang. Apalagi, sudah dua tahun Firmino tidak pernah dima inkan sebagai starter di timnas. (ren/c14/dns) OSCAR W. TABAREZ