Jawa Pos

Ovan pun Harus Ultah Dadakan

-

POSTUR Rendi Irwan boleh jadi paling mungil. Tetapi, bisa dibilang di skuad Persebaya Surabaya tidak ada yang aman darinya. Semua setiap saat bisa menjadi ’’korban’’ gelandang setinggi 155 cm tersebut.

Hehehe... jangan berpikir macam-macam dulu. Yang dimaksud adalah tidak aman dari kejahilan Rendi. Mulai masseur, pelatih, hingga rekan sesama pemain.

Korban terakhir adalah Oktafianus Fernando. Kemarin (22/3), sesaat setelah latihan di Stadion Brawijaya, Surabaya, pemain yang akrab disapa Ovan itu mendadak disiram air oleh rekan-rekannya.

Pemain kelahiran Jakarta itu pun tak kuasa menghindar. Baju dan tubuhnya pun basah kuyup. ’’Saya dikerjai, nih. Ultah saya lho Oktober nanti,’’ kata Ovan, lantas tertawa lebar.

Dalangnya siapa lagi kalau bukan Rendi. Secara sembunyi-sembunyi, dia memberi tahu para pemain lain bahwa Ovan ultah dan mengajak mereka memberikan kejutan. Bahkan, kapten Mat Halil pun sempat percaya.

Ternyata aksi itu merupakan ’’balas dendam’’. Sebelumnya, Rendi mengaku dijahili Ovan dengan memberikan info palsu kepada Rachmat Irianto dan Irfan Jaya bahwa Rendi punya foto mereka berdua dari jepretan kamera. Dua pemain tersebut dengan polosnya langsung menagih ke Rendi.

’’Padahal, saya aja selalu minta foto ke fotografer media. Ini malah saya yang dimintai. Ya, ini balasan dari saya kepada Ovan, hahaha,’’ beber Rendi.

Menurut Rendi, saling balas mengerjai seperti itu merupakan bukti kekompakan luar dalam skuad Persebaya yang sekarang. Antara yang senior dan junior melebur. Serius di lapangan, baik saat berlatih maupun bertanding, dan guyon untuk relaksasi di luar lapangan.

Terlanjur basah (dalam arti kiasan maupun sebenarnya), Ovan pun akhirnya benarbenar ’’berulang tahun’’. Dia mentraktir beberapa pemain dan ofisial di warung terdekat dengan stadion.

’’Sering-sering aja ada yang ultah dadakan gini, hehehe,’’ timpal gelandang Persebaya Misbakhus Solikin yang turut kecipratan rezeki traktiran Ovan.

Meski begitu, Ovan mengatakan tidak kapok menjahili Rendi karena memang dia pantas dijahili. ’’Kalau gini, Oktober nanti saya sudah nggak usah nraktir. Besok siapa lagi, ya? Mis (panggilan Solikin) kata Ovan disambut gelak tawa semua yang hadir di warung, termasuk dua masseur Yok Sebastian dan M. Madrai. (io/c4/ttg)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia