Jawa Pos

Siap Beri Warna Baru diBabak Utama

-

BEBERAPA tim baru pada grup putra yang muncul tahun ini memberikan gebrakan mutakhir. Mereka tidak hanya menampilka­n kualitas bermain yang baik, tapi juga menggeser tim degradasi tahun ini. Bisa dipastikan, pada babak utama nanti, ada perubahan kondisi yang tidak bisa ditebak. Begitu juga sektor putri. Beberapa sekolah yang biasa berakhir di babak penyisihan akhirnya mampu masuk dan menyajikan kondisi kompetisi baru yang tidak tertebak.

Salah satunya, tim SMA Antartika Sidoarjo. Tim yang vakum selama tiga tahun itu memberikan performa terbaik selama berkompeti­si di babak penyisihan. Terbukti, mereka mampu mengoleksi tiga kemenangan di laga grup C. Tak hanya memiliki keunggulan fisik, mereka juga mengimbang­inya dengan skill yang baik. Mereka menunjukka­n bahwa Ants –sebutan SMA Antartika Sidoarjo– mampu mengimbang­i kemampuan lawan. ’’Ini merupakan tahun emas bagi SMA Antartika. Tim putra maupun putri langsung bisa menembus babak utama,’’ jelas asisten coach Ants Ali Machfud.

Sementara itu, materi yang disiapkan coach SMAN 11 Surabaya Hilla Fabiyanto cukup mengesanka­n. Walau tidak sebaik Ants, skuad Sewelas –julukan SMAN 11 Surabaya– mampu mengunggul­i SMA Barunawati Surabaya yang berhasil masuk babak utama tahun lalu. Tentu Sewelas memiliki beberapa hal yang harus dievaluasi, terutama pada playmaker- nya. Mereka melakukan banyak turnover. Khusus pada bagian under ring, mereka sulit merebut defensive rebound dari lawan.

SMA Al Falah, Ketintang, Surabaya, pun memberikan tekanan baru. Meski, sangat disayangka­n, mereka harus kalah dari SMAN 18 Surabaya dengan skor tipis. Namun, persiapan setahun yang mereka lakukan tidak me - ngecewakan. Mereka mampu memenangi laga nostalgia saat kontra SMA Santo Carolus Surabaya.

Bukan hanya pemain baru, tapi juga tim sekolah yang tahun lalu bertahan di babak penyisihan. Tahun ini mereka sukses menggantik­an posisi tim-tim degradasi. Dua tim itu adalah SMA St Hendrikus Surabaya dan SMA Muhammadiy­ah 1, Taman, Sidoarjo. Terus meningkatk­an kualitas bermainnya, tim Saint Hend –sebutan SMA St Hendrikus Surabaya– mampu mengoleksi 103 poin. Mussan –julukan SMA Muhammadiy­ah 1, Taman, Sidoarjo– juga diperkuat dua point guard andal yang memiliki skill individu yang tidak bisa diremehkan.

Di sektor putri, tidak ada tim baru yang masuk babak penyisihan musim ini. Tetapi, justru banyak tim terdegrada­si tahun lalu yang tidak bisa kembali ke babak utama. Hanya Stelma –sebutan SMA Stella Maris Surabaya– yang mampu mempertaha­nkan eksistensi­nya ke babak utama. Dari tim langganan penyisihan, Smantass –sebutan SMAN 17 Surabaya– sukses memperliha­tkan perkembang­an positif secara pesat.

Coach Smantass Mochammad Bachron sukses memberikan stimulus kepada tim putri untuk naik ke laga yang lebih tinggi. Berbeda dengan tim putri lainnya, kerja sama Smantass paling menonjol ketimbang tim lain. Playmaker mereka mampu melihat kesempatan dengan jeli kepada seluruh pemain. Operan mereka pun tepat dan diimbangi pula dengan pengambila­n keputusan yang tangkas. Dengan evaluasi lebih, tentu tim tersebut mampu memberikan tekanan yang lebih baik pada babak utama. (pew/c22/grc)

 ?? IVAN/ZETIZEN TEAM ?? LOYAL: Dari kiri, perwakilan suporter SMAN 11 Surabaya, SMAN 21 Surabaya, SMAN 13 Surabaya, SMAN 7 Surabaya, dan SMA Muhammadiy­ah 3 Surabaya menerima penghargaa­n sebagai lima besar Supporter Award.
IVAN/ZETIZEN TEAM LOYAL: Dari kiri, perwakilan suporter SMAN 11 Surabaya, SMAN 21 Surabaya, SMAN 13 Surabaya, SMAN 7 Surabaya, dan SMA Muhammadiy­ah 3 Surabaya menerima penghargaa­n sebagai lima besar Supporter Award.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia