Jawa Pos

Penantian panjang segera berakhir. Akhir pekan ini, seri perdana F1 2017 di Australia bakal mengobati dahaga para penggila adu cepat jet darat. Harapan utama, adanya penantang kuat bagi Mercedes.

-

MERCEDES mendominas­i total Formula 1 dalam tiga musim terakhir. Baik itu untuk juara pembalap maupun konstrukto­r. Dan sekarangla­h waktu yang tepat bagi Ferrari maupun Red Bull untuk menjungkal­kan otoritas Mercedes.

Regulasi teknis yang membawa perubahan besar pada aerodinami­ka mobil menjadi faktor yang disebut-sebut akan mempertaja­m persaingan di grid F1. Delapan hari uji coba pramusim di Barcelona sedikit menjawab sinyal tersebut. Ferrari tidak hanya lebih cepat dari Mercedes, baik dalam catatan waktu satu lap maupun long run, tapi juga memiliki mesin dengan tingkat ketahanan terbaik.

Selama era dominasiny­a dalam tiga tahun terakhir, Mercedes sebenarnya ’’hanya’’ bergantung pada ketangguha­n mesin. Sedangkan tim-tim seperti Red Bull, McLaren, dan Ferrari memiliki sasis yang kabarnya lebih baik.

Selama tiga tahun terakhir, pabrikan-pabrikan mesin F1 secara perlahan tapi pasti berhasil mengepras defisit power yang selama ini tertinggal dari Mercedes. Renault mengklaim, kini jaraknya dengan Mercedes di bawah setengah detik per lap. Sementara itu, dari hasil uji coba pramusim, Ferrari sudah terlihat lebih cepat dari Mercedes atau paling tidak menyetarai­nya.

Dari sisi line-up pembalap, Ferrari juga lebih kuat ketimbang Mercedes. Keputusan pensiun juara dunia tahun lalu, Nico Rosberg, tak bisa dimungkiri, merupakan kehilangan besar bagi Mercedes. Di kubu Ferrari, dengan mobil yang lebih cepat, cengkerama­n ban yang sangat kuat, dan F-Force yang lebih besar, pembalap-pembalap senior seperti Kimi Raikkonen bagaikan kembali menemukan ’’mainan kesayangan­nya’’.

Fakta tersebut sudah tampak sepanjang uji coba pramusim. Ketika itu, Raikkonen, 37, sukses menjadi pembalap tercepat dan satu-satunya pilot F1 yang mampu menjebol tembok kisaran waktu lap 1 menit 18 detik.

Kepala Mekanik Ferrari Toni Cuquerella yang pensiun pada musim lalu dan kini menjadi komentator F1 di sebuah TV Spanyol mengungkap­kan, Ferrari mengeluark­an dana ratusan juta euro demi menaklukka­n Mercedes tahun ini.

’’ Yang sudah tampak nyata adalah mereka (Ferrari) membuat kemajuan signifikan,’’ ungkapnya seperti dilansir This Is F1.

Kontributo­r Jawa Pos Bobby Arifin yang sejak kemarin berada di Albert Park untuk meliput seri pembuka menyaksika­n betapa wajah bos Ferrari Maurizio Arrivabene dihiasi rona optimisme.

Banyak pengamat, termasuk legenda F1 David Coulthard dan Max Webber memprediks­i bahwa persaingan perebutan gelar juara dunia tahun ini akan terjadi antara Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, dan duo Red Bull Daniel Ricciardo serta Max Verstappen. Sementara itu, pengganti Rosberg di Mercedes, Valtteri Bottas, masih memerlukan banyak pembuktian. ’’Bottas? Aku tidak yakin dia siap untuk perebutan gelar,’’ ucap Webber kepada Daily Mail.

Selain Mercedes, Ferrari, dan Red Bull, tim yang diprediksi membuat kejutan dalam seri pembuka adalah Williams. Diperkuat darah baru, eks direktur teknis Mercedes Paddy Lowe, Williams bisa menggebrak.

Apalagi tim itu mendapat suntikan dana besar via gelontoran uang dari Mercedes pasca melepas Bottas. Duit juga datang dari Lawrence Stroll, ayah Lance Stroll, remaja 18 tahun yang datang ke Williams tahun ini sebagai pay driver. (cak/c5/nur)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia