Danrem Ikut Menanam Bibit Padi
Bila kabupaten bisa mandiri memenuhi kebutuhan pangan, kebutuhan lain juga akan terpenuhi. Pemerintah sebisanya menghindari impor pangan karena kondisi Indonesia yang subur dan bisa ditanam berbagai macam tumbuhan.
Selain Wabup dan ketua DPRD, turut hadir dalam kegiatan tersebut Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Czi Denny Herman dan sejumlah perwakilan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda).
Fadli menambahkan, pihaknya akan terus membantu peningkatan produksi padi di Sidoarjo. Hal itu sesuai dengan instruksi peme- rintah pusat yang menargetkan swasembada pangan nasional pada 2018. Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya menjalankan program upsus sejak tiga tahun terakhir. Upsus merupakan sebuah usaha pendampingan petani untuk meningkatkan hasil panen dalam setiap masa panen.
Bersyukur, dari masa panen terakhir di seluruh lahan baku pertanian Kabupaten Sidoarjo, ada peningkatan. Dari target panen 15.714 hektare pada periode April–September 2016, realisasinya mencapai 17.280 hektare. ’’Kami optimistis angkanya terus meningkat,’’ ujarnya.
Untuk terus meningkatkan swasembada pangan itu, lanjut dia, pihaknya telah menugasi personel babinsa (bintara pembina desa) yang jumlahnya 369 orang. Mereka disebar di seluruh wilayah Sidoarjo. Mereka juga berfungsi sebagai tenaga pendamping kelompok tani dengan dilengkapi peralatan mesin pertanian. Di antaranya, hand tractor dan mesin tanam padi.
Lebih lanjut, Fadli menjelaskan, bukan hanya jenis tanaman padi yang dikembangkan melalui program tersebut. Namun, juga sejumlah komoditas lain seperti jagung dan kedelai. Pihaknya menargetkan, dalam setahun sejumlah komoditas tersebut bisa panen sekitar 2–3 kali.
Menanggapi itu, Wabup Nur Ahmad Syaifuddin menjelaskan, pihaknya bakal berupaya untuk menunjang program swasembada pangan nasional. Caranya, ikut membina dan memberikan bantuan kepada gabungan kelompok tani lewat program kedinasan. Saat ini Jatim menyuplai lebih dari setengah kebutuhan pangan nasional. Termasuk dari Sidoarjo. Karena itu, pemkab siap mempertahankan lahan pertanian yang ada. ’’Kami juga berupaya untuk terus meningkatkan produksi dan kualitas pertanian,’’ jelasnya.
Dalam kegiatan kemarin, para petinggi itu ikut memanen padi secara simbolis dengan menggunakan sabit. Selanjutnya, giliran petani setempat dan babinsa unjuk kebolehan memanen padi dengan mesin combine harvester. Sesaat setelah memanen, para pejabat menanam bibit-bibit padi di lahan lain. (jos/c7/hud)