Dinas LH Tambah 4 Fasilitas Baru
GRESIK – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik terus berupaya mengatasi peliknya problem sampah. Selain bekerja sama dengan masyarakat, DLH berencana membangun TPS (tempat penampungan sementara) dan TPA (tempat pembuangan akhir) sampah baru. Bentuknya adalah pusat kesehatan lingkungan dan kajian pengelolaan sampah.
Berdasar informasi, ada empat tempat pengelolaan sampah yang akan dibangun. Terdiri atas 2 TPS dan 2 TPA. TPS dibangun di perkotaan. Selanjutnya, TPA didirikan di Gresik Utara dan Selatan.
”Alternatif lahan sudah ada. Sekarang proses sosialisasi kepada masyarakat,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan DLH Gresik Joyo Prawoto saat ditemui di TPA Ngipik kemarin.
Joyo menyebut tempat baru itu sebagai pusat kesehatan lingkungan dan kajian pengelolaan sampah. Menurut dia, menjamurnya TPS liar memang sulit dikontrol. Banyak yang terjadi saat malam. Pelakunya sulit ditangkap. Pemicunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat.
Apa langkah DLH? Joyo mengaku sudah menggandeng perangkat desa untuk mengawasi munculnya TPS baru. DLH kerap menyurati kepala desa terkait kebiasaan membuang sampah sembarangan. ”Sekarang kami minta bantuan Asosiasi Bank Sampah (Asbak) Gresik,” imbuhnya. DLH mencatat, ada 44 bank sampah di Kota Pudak. Jumlahnya diprediksi bertambah.
Kepala UPT TPA Ngipik Siti Chony mengaku menginginkan citra TPA yang dikelolanya berubah. Bukan hanya TPA, tapi juga tempat wisata dan kajian ilmu. Karena itu, DLH terus menambah infrastruktur. ”Lahannya kami tambah 3,5 hektare. Ini sudah tuntas. Sekarang kami membangun kebun binatang kecil-kecilan,” terang Siti.
TPA Ngipik sudah memiliki sarana pengomposan. Siti optimistis TPA Ngipik bakal menjadi pusat kajian sampah sesuai harapan DLH. Karena itu, infrastruktur terus ditambah. Penataan pemulung juga dilakukan. ( hen/ c24/ roz)