Belum Tentu Ada di Daerah Lain
Hadir juga Dirut PT Jindal Stainless Indonesia Rajesh Khosia.
Temanya adalah Posisi Gresik dalam Pertumbuhan Ekonomi di Jatim dan Indonesia. Kota di pesisir utama Jatim itu memang disebut sebagai salah satu sentra perkembangan. Salah satu parameternya adalah pertumbuhan industri yang pesat.
Kresnayana Yahya mengungkapkan, banyak alasan yang membuat kota itu potensial. Salah satunya, Gresik merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kawasan industri terintegrasi dengan Surabaya yang berstatus kota perdagangan-jasa.
Gresik juga memiliki sejumlah aspek penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Mulai jaringan akses energi, pelabuhan, pergudangan, hingga industri smelter. ”Berbagai jenis industri juga ada di Gresik,” kata Kresnayana di Wisma Kebomas Gresik.
Akademisi senior itu menyebut Gresik memiliki peluang yang cukup besar. Sebab, industri dan investasi terus tumbuh. Tinggal bagaimana mengemas Gresik.
Dia mencontohkan perlunya fasilitas nonindustri di wilayah Gresik. Misalnya, tempat wisata, kuliner, dan pembentukan karakter masyarakat sesuai ciri kedaerahan. ’’Misalnya, membentuk lifestyle santri yang khas dan unik,’’ ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sambari Halim Radianto menyebutkan, pemkab memang sangat concern agar pertumbuhan industri-perdagangan di Gresik semakin tinggi. Karena itu, berbagai terobosan terus dilakukan. Salah satu yang saat ini sudah dimulai adalah upaya memangkas lamanya penerbitan izin usaha.
Jika seluruh syarat terpenuhi, Sambari menjamin seluruh izin bisa selesai hanya dalam waktu 14 hari. ”Kami jamin, layanan izin bagi para pengusaha di kabupaten ini sudah sangat cepat,” katanya.
Saat ini, pertumbuhan industri berpengaruh positif bagi Gresik. Tingkat pertumbuhan ekonomi selalu di atas rata-rata kabupaten/kota di Jatim. Kemudahan investasi juga berpengaruh pada tingkat pendapatan daerah. ”Tujuh tahun lalu, pendapatan asli Gresik masih di angka Rp 116 miliar. Saat ini sudah mencapai Rp 892 miliar,” katanya.
Meski demikian, dia tidak menampik kemungkinan adanya keluhan soal perizinan di Gresik. Karena itu, dia mempersilakan pengusaha untuk melaporkan langsung keluhannya.
Sambari juga mengapresiasi pelaksanaan dialog tersebut. Dia menyebut, kegiatan itu sangat bermanfaat. ”Sebagai pemimpin, saya terbuka pada kritik. Sebab, ini adalah cambuk bagi kami,” katanya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik Tri Andhi Suprihartono menyatakan, diskusi kemarin memberikan manfaat luar biasa. ’’Pertumbuhan dunia usaha bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Sebagai pengusaha, kewajiban untuk memajukan daerah tetap prioritas,’’ kata Tri Andhi.
Dia menilai terobosan pemerintah sudah cukup bagus. Salah satunya sistem perizinan berbasis online. Meski masih ada catatan yang perlu dibenahi. Tri Andhi optimistis, Kota Giri benar-benar bakal jadi mercusuar. Kuncinya sinergitas pihak-pihak dalam hubungan industrial. Dia mengajak para pebisnis untuk meningkatkan iklim investasi.
Salah satu gagasannya berupa sekolah industri. Di Gresik, sebenarnya sudah ada perusahaan yang menerapkannya. Namun, konsepnya masih perlu dibenahi.
Sementara itu, dalam diskusi kemarin, para pelaku usaha mengungkapkan berbagai tanggapan mereka tentang G resik. Mayoritas menyebut iklim industriperdagangan di kabupaten itu sangat positif.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Nugroho Christijanto menyatakan, iklim usaha di Gresik cukup bagus. Pemerintah memberi dukungan yang luar biasa. Dengan begitu, pengusaha bisa menjalankan aktivitasnya dengan mudah. ’’Kondisi seperti ini belum tentu ada di daerah lain,’’ ungkapnya.
Karena itu, Nugroho bersyukur dengan iklim usaha di Gresik yang memudahkan PT Petrokimia Gersik mengembangkan usahanya. Dia menambahkan, industri tidak bisa berjalan dan tumbuh sendiri. Semua aspek sangat memengaruhi kelancaran dan kesuksesan usaha tersebut.
Direktur PT Indospring Tbk. Bob Budiono juga begitu. Dia menyatakan, iklim yang kondusif menjadikan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif itu kian berkibar. Salah satunya, produk per daun yang memiliki pangsa pasar paling besar se-Asia Tenggara. ’’Kami berhasil menyalip Bangkok yang sempat menjadi leader di Asia Tenggara,’’ ungkapnya. (riq/hen/ris/c6/git)