Pentingnya Pendidikan Seks
KEKERASAN dan pelecehan anak kini bak makanan sehari-hari. Orang tua tentu ingin anak aman dan dalam pengawasan. Meski tidak mungkin buat ayah maupun ibu terus menempel pada si kecil. Danto menjelaskan, di sinilah pentingnya pendidikan seks. Namun, dia menyayangkan masyarakat Indonesia yang masih beranggapan keliru mengenai hal tersebut.
”Banyak yang berpikir, bahasannya bakal vulgar. Padahal enggak, apalagi dengan penerimaan dan pemahaman anak yang masih terbatas,” tegas pria yang mengajar di Fakultas Psikologi UKWM sejak Februari 2012 itu.
Pendidikan seks untuk anak-anak menekankan konsep seksualitas –mulai mengenal dan cara merawat alat vital hingga menanamkan konsep area pribadi. Pengajar psikologi klinis itu menyatakan, anak wajib tahu daerah tubuh mana saja yang boleh dipegang oleh orang lain selain keluarga inti. ” Sex education bukan hal yang tabu, namun ilmu survival buat anak nanti,” jelas Danto.
Obrolan seputar seksualitas tentu saja harus memperhatikan usia dan pemahaman si kecil. Di samping itu, keluarga harus berfungsi sebagai model buat si kecil. ”Keluarga adalah lembaga pertama anak. Jadi, role model anak idealnya adalah orang tua,” ujar Jony.
Dia mengungkapkan, orang tua sebaiknya juga mau jemput bola alias mengawali interaksi dengan anak. Tujuannya, anak terbuka dan merasa nyaman, termasuk ketika mereka menginjak usia remaja.
Jony menjelaskan, sebagian besar pedofil yang melanggar hukum berasal dari keluarga bermasalah. Baik dari keluarga broken home maupun keluarga utuh yang tidak berfungsi. ” Keluarga punya peran penting dalam pembentukan identitas anak, baik sebagai social being maupun sexual being,” tegasnya. ( fam/ c6/ ayi)