Pelaku Teror Warga Asli Inggris
Amankan Delapan Orang, London Berangsur Pulih
LONDON – Palace of Westminster alias House of Parliament atau gedung parlemen Inggris masih dijaga ketat setelah serangan teror Rabu sore waktu setempat (22/3). Tapi, aktivitas di dalam gedung sudah kembali normal kemarin (23/3). Investigasi terhadap pelaku tunggal yang tewas setelah tertembus timah panas polisi berlanjut.
Hening cipta mengawali aktivitas para legislator House of Commons di Palace of Westminster kemarin. Tak jauh dari sana, para personel Kepolisian Metro London (Scotland Yard) juga menyelipkan hening cipta dalam apel pagi rutin mereka. ”Hening cipta berlangsung tepat pukul 09.33 waktu setempat sesuai nomor bahu pada seragam Keith Palmer,” terang Jubir Scotland Yard.
Palmer adalah polisi yang berjaga di halaman depan gedung parlemen saat pelaku menabrakkan mobilnya ke pagar. Karena menjadi orang pertama yang berusaha mencegah pelaku memasuki gedung parlemen, pria 48 tahun itu menjadi sasaran penusukan. Sempat menerima tindakan medis, Palmer yang langsung tersungkur bersimbah darah setelah pelaku menghunjamkan pisau akhirnya meninggal dunia.
Tentang pelaku, Scotland Yard mengaku sudah mengantongi identitasnya. Tapi, untuk keperluan penyelidikan, Downing Street 10 memutuskan tidak memublikasikannya sekarang. Dalam keterangan resminya, Perdana Menteri (PM) Theresa May menyebut pelaku pernah diperiksa oleh badan intelijen dalam negeri Inggris, M15. Dia juga berada di bawah pengawasan polisi karena keradikalannya. ” Yang bisa saya informasikan adalah bahwa pelaku lahir di Inggris. Beberapa tahun lalu, dia juga pernah diinterogasi M15 karena dugaan kekerasan dan ekstremisme,” terang May dalam surat tertulisnya untuk parlemen kemarin. Lebih lanjut, pemimpin 60 tahun itu menyatakan bahwa pelaku hanyalah figuran dalam jagat teroris. Dugaan awal, dia melancarkan aksinya karena terinspirasi jaringan teror internasional. Scotland Yard melengkapi investigasi teror yang menewaskan dua warga sipil dan seorang polisi itu dengan razia. Kemarin polisi mengamankan delapan orang dalam razia di enam lokasi berbeda di Kota London dan Kota Birmingham. ”Kami mengerahkan ratusan detektif dalam razia yang langsung kami gelar pada Rabu malam itu,” terang Mark Rowley, penjabat wakil komisioner Scotland Yard.
Pelaku yang beraksi sendirian itu tidak pernah punya catatan terlibat jaringan teror mana pun. Meski cenderung radikal, dia belum pernah melancarkan aksi teror sebelumnya. Tapi, ISIS mengklaim teror Westminster yang melukai sedikitnya 40 orang dari beberapa negara itu sebagai perbuatan mereka. Sayangnya, kebenaran klaim lewat Amaq Agency tersebut tidak bisa dipastikan.
Menteri Pertahanan Michael Fallon menyatakan bahwa pemerintah tidak menaikkan tingkat ancaman teror dari severe ke critical. May memutuskan untuk bertahan di level severe yang satu tingkat di bawah level tertinggi. ”London sudah berangsur normal kembali. Kami pernah mengalami teror yang seperti ini dan kami tidak akan mengalah kepada para teroris,” tegasnya.
Sikap ”tidak takut” juga disebarluaskan Wali Kota London Sadiq Khan. Dia menegaskan bahwa teror Rabu sore itu tidak akan membuat penduduk London tenggelam dalam ketakutan. Seluruh agenda pemerintahan, baik di tingkat lokal maupun nasional, akan berjalan sesuai rencana. (AFP/Reuters/BBC/hep/c6/any)