Gudang Senjata Meledak, 20 Ribu Orang Diungsikan
KIEV – Ukraina membara. Gudang senjata di Kota Balakliya, Kharkiv Oblast, Ukraina, terbakar dan meledak kemarin pagi (23/3). Tidak ada seorang pun yang terluka. Namun, 20 ribu penduduk yang tinggal di radius 10 kilometer dari lokasi kejadian diungsikan. Banyaknya amunisi mempersulit pemadam kebakaran. Mereka tidak bisa memadamkan api karena ledakan terus terjadi.
Ada 138 ribu ton amunisi, misil, dan artileri di gudang yang dijaga seribu prajurit itu. Persediaan tersebut dipakai untuk menyuplai tentara yang bertempur melawan pemberontak pro-Rusia di Luhansk dan Donetsk. Jarak gudang dengan medan tempur hanya 100 kilometer. Ukraina menduga bahwa insiden itu bukan disebabkan kelalaian manusia.
”Api yang muncul di gudang senjata Balakliya di mana misil dan amunisi disimpan merupakan hasil dari tindakan sabotase. Kebakaran itu mengakibatkan amunisi-amunisi tersebut meledak,” ujar Kepala Jaksa Militer Ukraina Anatoliy Matios.
Menteri Pertahanan Ukraina Stepan Poltorak mengungkapkan, serangan itu bakal berpengaruh pada kekuatan pasukan Ukraina. Mereka juga tengah mendalami kemungkinan adanya alat peledak yang dijatuhkan dari drone. Sebab, pada Desember 2015, ada pesawat tak berawak yang berusaha meledakkan gudang senjata tersebut, tapi gagal.
Rusia dan kelompok pemberontak tentu dituding sebagai dalang di balik ledakan itu. Namun, pemerintah Ukraina tidak mengungkap bukti-bukti yang memperkuat tudingan mereka. Rusia sejauh ini juga belum berkomentar apa pun.
Sementara itu, pada hari yang sama, mantan legislator Rusia Denis Voronenkov ditembak mati di depan salah satu hotel di Kiev. Tahun lalu dia dan sang istri melarikan diri ke Ukraina. Poroshenko mengungkapkan, ledakan gudang senjata dan pembunuhan Voronenkov bukanlah kebetulan. Hal senada disampaikan Jaksa Agung Ukraina Yuriy Lutsenko. ”Itu adalah ciri-ciri pertunjukan eksekusi saksi oleh Kremlin,” tegasnya. (Reuters/AFP/sha/c16/any)