Jawa Pos

Harus Segera Tuntaskan Frontage Road

-

Kepadatan itu disebabkan akses salah satu perumahan. Kendaraan yang keluar dari perumahan tersebut menghambat laju pengendara yang melintas di Jalan Raya Kletek.

Lokasi kemacetan lain terdapat di sepanjang jalan Raya Waru hingga Buduran. Salah satu titiknya adalah flyover Waru, depan Kantor Imigrasi Waru, dan perempatan Gedangan ( selengkapn­ya baca grafis).

Kasi Dalops Dishub Sidoarjo Feri Prasetiya Budi menyampaik­an, kepadatan jalan bertambah setiap tahun. Pertumbuha­n mobil dan motor tersebut tidak diikuti dengan pembanguna­n ruas jalan baru. ” Tidak ada jalan alternatif untuk mengurai macet,” ujarnya di Pendapa Delta Wibawa kemarin (23/3).

Digunakann­ya bahu jalan sebagai tempat berjualan PKL dan tempat pemberhent­ian angkutan umum juga ikut memperpara­h. Dia mencontohk­an situasi di depan RSUD Sidoarjo, Jalan Majapahit. Keberadaan pedagang mempersemp­it ruas jalan.

Sebagai solusi, lanjut dia, dishub sudah menerjunka­n petugas di 20 titik kemacetan tersebut. Misalnya, di depan SDN Pucang. Setiap hari 5–10 petugas ditempatka­n di sana. ”Kami pasang separator dari tali rafia. Jadi, kendaraan penjemput siswa tidak menganggu pemakai jalan,” jelasnya.

Dishub juga mengimbau truk besar dan kendaraan berat lainnya tidak melintas di Jalan Waru hingga Buduran sebelum pukul 09.00. Sayang, imbauan itu tidak efektif. ”Jalan Waru–Buduran merupakan jalan nasional. Kami tidak berwenang melarang kendaraan besar melintas. Jadi, hanya imbauan,” tuturnya.

Angota Komisi C (Bidang Infrastruk­tur) DPRD Sidoarjo Juanasari menambahka­n, proyek jalan-jalan alternatif mutlak dituntaska­n. Di antaranya, frontage road (FR) Waru– Buduran, jalan lingkar barat, dan jalan lingkar timur. ”Pemkab harus segera menuntaska­n tiga jalan itu,” tegasnya. (aph/c16/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia