Jawa Pos

Cita Rasa Lokal

Menikmati Kuliner Pasta di Kota Delta

- ( via/ c18/ dio)

SIDOARJO – Salah satu sudut Kafe Cherish sedikit berbeda kemarin (23/3). Dekorasi setiap meja tidak sama. Cenderung lebih manis dan romantis. Kakak beradik Endhy Cristian Rumpuin dan Theresia Rumpuin duduk manis di meja tersebut. Ada dua hidangan utama di atas meja kayu yang dilapisi taplak merah itu.

Kemarin keduanya menghabisk­an waktu makan siang bersama. Mereka menuturkan, momen tersebut jarang dilakukan. Endhy pun ingin membuat suasana makan siang mereka jadi makin spesial. ’’Suka sibuk sendiri-sendiri, padahal kami dekat sekali. Untuk resep pun dia (Theresia, Red) selalu kasih masukan,” ujar Endhy. Untuk makan siang itu, Endhy,

chef utama sekaligus owner Kafe Cherish, membuat sendiri main

course buat kakak kesayangan­nya. Pemuda 23 tahun tersebut memilih hidangan pasta yang disukai sang kakak. Apalagi, menurut dia, pasta merupakan menu yang bisa membawa kesan romantis. ’’Manis gitu kesannya. Terus, dimakan nggak berantakan dan bisa dikreasi pakai cita rasa lokal,” imbuhnya.

Endhy yang lulus dari sekolah memasak bidang culinary arts berupaya mengombina­sikan cita rasa lokal dengan penganan khas Italia itu. Dia sangat memperhati­kan rasa gurih dan membatasi pemakaian keju supaya rasa olahan pasta yang dimasaknya tidak enek. ’’Jadi, kayak aglio olio. Ini aku campur tuna dan pedasnya kubuat kayak bumbu rempah Indonesia,” terangnya. Saat memasak fettucini carbo

nara untuk kakaknya, Endhy memberikan takaran yang sesuai dengan lidah warga Sidoarjo. Keju, susu, dan krim yang digunakan tidak se- creamy layaknya selera orang Eropa. Dia mendapat ide tersebut dari masukanmas­ukan pelanggan yang sempat tak cocok dengan tekstur dan rasa spageti. ’’Ada yang bilang, kok kurang matang. Padahal, memang aslinya nggak direbus sampai lembek. Ya, coba disesuaika­n saja sama lidah masyarakat sini,” tuturnya.

Menurut dia, hidangan dari olahan pasta mulai digemari masyarakat Sidoarjo. Bukan hanya anak muda, tak jarang keluarga memesan dalam porsi besar.

Sementara itu, pemilik kafe LB Street Sadam Sidik Permana mengatakan, banyak juga orang Sidoarjo yang lidahnya sudah terbiasa dengan cita rasa khas pasta yang berbalut keju. Namun ada juga yang tetap memilih guruh rempah-rempah Indonesia.

Karena itu, kafe yang berada di kawasan Jalan Raya Ponti memiliki saus bolognaise bikinan sendiri. “Ini sih basicly buat pasta. Tapi aku sama temen-teman chef di sini bikin kreasi resep yang sudah dipaskan sama lidah Sidoarjo jugalah,” tuturnya.

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? SAUS ADONAN SENDIRI: Sadam Sidik Permana menata fettucini carbonara yang merupakan salah satu jenis pasta yang digandrung­i warga Sidoarjo di salah satu kafe di kawasan Jalan Raya Ponti kemarin.
BOY SLAMET/JAWA POS SAUS ADONAN SENDIRI: Sadam Sidik Permana menata fettucini carbonara yang merupakan salah satu jenis pasta yang digandrung­i warga Sidoarjo di salah satu kafe di kawasan Jalan Raya Ponti kemarin.
 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? BATASI PEMAKAIAN KEJU: Endhy Cristian Rumpuin dan Theresia Rumpuin menikmati aglio olio tuna dan fettucini bolognaise.
BOY SLAMET/JAWA POS BATASI PEMAKAIAN KEJU: Endhy Cristian Rumpuin dan Theresia Rumpuin menikmati aglio olio tuna dan fettucini bolognaise.
 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? vhase. FAVORIT: Smoke beef cheese
BOY SLAMET/JAWA POS vhase. FAVORIT: Smoke beef cheese

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia