Pantau 24 Jam Sasaran Teror
Tim Jatanras Polda Bantu Polres Ungkap Kasus Bom Molotov
GRESIK – Peneror bom molotov jangan coba-coba lagi beraksi! Demi melindungi Ketua DPD PAN Gresik Khamsun sebagai saksi sekaligus korban teror, polisi memasang CCTV di kampung Khamsun, kawasan Jalan Marabahan, GKB. CCTV mengintai 24 jam.
Pada Rabu malam (22/3), Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito menginstruksi anggotanya untuk memasang CCTV ( closed circuit television ). CCTV tersebut sudah terkoneksi dengan IT center mapolres. Jadi, apa pun yang terjadi di kampung Khamsun akan terpantau.
”Kami pasang CCTV ini sebagai bentuk perlindungan saksi,” kata AKBP Boro di hadapan ketua-ketua partai politik Kota Pudak yang hadir di Mapolres Gresik kemarin (23/3). Khamsun, sebagai saksi sekaligus korban, telah menyetujui perintah Kapolres tersebut.
Seluruh tokoh terkemuka parpol hadir. Di antaranya, Ketua DPC PDIP Gresik Siti Muafiyah, Ketua DPD Partai Golkar Achmad Nurhamim, Ketua DPC PPP Nadhir, Ketua DPC PKB yang juga Wakil Bupati Moh. Qosim, Sekretaris PAN Gresik Faqih Usman, Ketua Partai Demokrat Samwil, dan ketua-ketua partai nonkursi di parlemen.
Bagaimana soal penangkapan pelaku? Boro menjelaskan, Tim Sebelas bentukan Polres Gresik terus bekerja. Yang terbaru, tim itu mendapat suntikan kekuatan dari Polda Jatim. Tim Jatanras Polda Jatim telah bergabung. ’’Semuanya kami mintai bantuan, termasuk Polda Jatim,” ujar Boro.
Tim gabungan polres dan polda itu siap berkolaborasi untuk mengumpulkan informasi, data, dan keterangan terkait pelaku teror. Mereka akan diburu dan ditangkap. Kuat dugaan polisi, peneror bom molotov berjumlah lebih dari satu orang.
Secara terpisah, Kasatreskrim Polres Gresik Adam Purbantoro menambahkan, jumlah saksi menjadi sembilan orang. Mereka telah diperiksa. ”Tapi, semuanya mengaku tidak tahu identitas pelaku,” ujar Adam kemarin. Meski alat bukti minim, Tim Sebelas akan berusaha sekuat tenaga mengungkap kasus yang mengancam keselamatan keluarga Khamsun itu. ”Doakan saja, kami bisa ungkap dan tangkap pelakunya,” tegas mantan Kasatreskrim Polres Malang itu.
Sebelumnya diberitakan, teror bom molotov membakar rumah dan mobil Khamsun. Pelaku melemparkan botol berisi bensin di saluran air (talang) kanopi rumah. Mereka juga meletakkan plastik berisi bensin dalam tas ransel hitam. Termasuk, dua obor bergagang kayu yang sudah gosong.
Yang aneh, tidak seorang pun saksi melihat pasti para pelaku beraksi. Bahkan, satpam Feri yang berada sekitar 100 meter dari rumah Khamsun mengaku tidak melihat sesuatu yang mencurigakan.
Dalam olah tempat kejadian perkara, anjing pelacak dari K-9 Sabhara Polda Jatim dikerahkan. Tim laboratorium forensik telah mengumpulkan bukti untuk melacak jejak peneror.
Wakil Bupati Moh. Qosim menyatakan, pemkab memberikan dukungan kepada Polres Gresik bisa mengungkap peneror yang telah meresahkan masyarakat Kota Pudak itu. ”Kami bahagia dan bangga bila polres bisa mengungkapnya,” kata Qosim.
AKBP Boro Windu menambahkan, selain rumah Khamsun, polres berencana memasang kamera pengintai di setiap kampung tempat tinggal pimpinan parpol. ”Kami mohon izin. Semoga berkenan,” ungkap mantan Kapolres Mojokerto tersebut.
Pemasangan CCTV itu sejalan dengan rencana kepolisian untuk menjadikan Gresik sebagai smart city. Polisi selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Pimpinan partai politik mendukung rencana itu. Melalui anggotanya di parlemen, fraksi-fraksi akan mengegolkan pengajuan kebutuhan anggaran polisi.( yad/ mar/ c17/ roz)