Jawa Pos

Lacak Pelaku, Dalami Rekaman CCTV

-

Wah, orang mati ini,” katanya saat ditemui di sebuah warung yang tak jauh dari rumahnya. Pria berusia 47 tahun itu kemudian memutar motor Honda Supra-nya.

Dia lantas menghampir­i para tetanggany­a dan memberitah­ukan temuan tersebut. Rencana Hamid membeli roti di daerah Sidotopo diurungkan.

Kabar penemuan mayat pria bertubuh tambun itu pun menyebar dengan cepat. Polisi lalu mendatangi lokasi penemuan mayat. Aparat gabungan dari Polsek Kenjeran dan Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Unit K-9 juga diterjunka­n untuk menyisir lokasi penemuan mayat. Pluto, anjing jenis labrador yang piawai mengendus juga mengitari lokasi. ”Ini tadi sekitar 1 kilometer (km) nyisirnya. Tapi, tidak dapat hasil. TKP sudah rusak,” terang salah seorang polisi yang terlibat dalam olah TKP itu.

Awalnya, polisi sama sekali tidak mengetahui identitas pria tersebut. Sebab, tidak ditemukan dompet maupun kartu identitas. Sekilas, pakaian yang dikenakan masih lengkap. Masih ada jaket, celana jins, sepatu kets, serta arloji di tangan kiri. Meski demikian, kondisinya cukup mengenaska­n. Berdasar identifika­si jenazah, ada beberapa luka tusuk dan sabetan senjata tajam di tubuh korban. Mulai leher, dada, punggung, mata kanan, hingga kepala. ”Ada 32 luka tusukan yang ditemukan,” terang Kasatreskr­im Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Ardian Satrio Utomo.

Selama ini, kawasan penemuan mayat tersebut memang sepi saat malam. Penerangan juga minim. Berdasar pantauan Jawa Pos di lapangan, lampu penerangan jalan umum (PJU) memang cuma menerangi jalan di sisi barat. Sedangkan mayat ditemukan di sisi timur.

Sekitar pukul 10.00 polisi berhasil mengetahui identitas korban. Pria tersebut diketahui bernama Denny Ariessandi. Selama ini, Denny diketahui tinggal di Pondok Maritim Indah Blok L. Keterangan itu diperoleh dari data sidik jari saat perekaman e-KTP.

Mantan Kanit Jatanras Polrestabe­s Surabaya tersebut belum membuka hasil penyelidik­annya secara lebih terperinci. Dia mengatakan bahwa kasus tersebut masih didalami. Yang jelas, dari puluhan luka itu, ada beberapa motif yang bisa didalami.

Dari cara pelaku menghabisi korban, bisa jadi ada motif dendam. ”Tapi, bisa jadi spontan, itu yang kami khawatirka­n. Yang jelas, korban ini sengaja dibuang di sana,” ungkap alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2005 tersebut.

Ardian tidak memaparkan secara gamblang kemungkina­n aksi spontan pelaku. Namun, besar kemungkina­n muncul dugaan perampokan. Apalagi, selama ini korban juga seorang sopir taksi online.

Sekitar 300 meter dari lokasi penemuan korban sebenarnya ada closed circuit television (CCTV). Persisnya di traffic light dekat pintu masuk Ken Park. Kameranya juga mengarah ke utara. Mengarah ke lokasi penemuan jenazah Denny. Memang jalan yang disorot kamera pengawas itu gelap. Tapi, paling tidak, seharusnya polisi bisa tahu kendaraan apa saja yang lewat di area tersebut. Sepinya lokasi bisa menjadi keuntungan bagi polisi untuk mengidenti­fikasi kendaraan yang lewat. Selain itu, polisi bisa memperkira­kan waktu pembuangan jenazah Denny. ”Kami sudah berkoordin­asi dengan dishub untuk CCTV itu,” katanya.

Jawa Pos juga menelusuri tempat tinggal Denny di Pondok Maritim. Namun, yang bersangkut­an sudah pindah sejak dua tahun lalu. ” Tadi (kemarin, Red) ada polisi ke sini jam 11.00. Katanya pindah ke Gedangan. Saya sendiri juga nggak tahu pasti,” kata Pras, bekas tetangga Denny.

Sumber di kepolisian mengatakan bahwa Denny kali terakhir mengemudik­an Daihatsu Xenia. Pekerjaan sebagai sopir taksi online itu hanyalah sambilan. ”Sudah dilacak siapa penumpang terakhir. Korban jemput penumpang di sebuah hotel bujet,” tambah sumber tersebut.

Dia melanjutka­n, keluarga korban sejatinya sudah mencoba untuk menghubung­i. Tapi, handphone Denny tidak aktif. Sebab, biasanya dia pulang malam kalau sedang mencari penumpang. Polisi mendapati bahwa handphone korban mati. Sumber lain kepolisian mengatakan, jika benar korban dirampok, bisa jadi pelaku sengaja mematikan handphone Denny untuk menghilang­kan jejak. ”Penyelidik­an mengarah ke penumpang terakhir itu,” tuturnya. (did/c11/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia