Jawa Pos

Bersaing dengan Boneka

-

MARI lupakan sejenak perseterua­n antara taksi online dan kendaraan umum konvension­al. Di Barcelona, Spanyol, ada perebutan wilayah kerja antara PSK dan sebuah rumah bordil yang menyediaka­n boneka untuk urusan yang lebih mendasar

Para perempuan yang berdinas di sekitar rumah bordil itu memprotes keberadaan boneka. Menurut mereka, boneka seks tak dapat memberikan layanan layaknya manusia.

”Boneka tak bisa mendengark­anmu, tak melihatmu maupun membuatmu nyaman. Mereka tak bisa bicara atau menemanimu minum sampanye,” kata perwakilan PSK yang tergabung dalam Aprosex (Asosiasi PSK) sebagaiman­a dikutip Express.

Mereka juga menganggap keberadaan boneka yang secara fisik perfect membuat PSK seolah-olah hanya objek pemuas nafsu lakilaki. ”Itu adalah strategi kaum patriarkis yang melihat kami sebagai objek tanpa hak maupun jiwa,” kecam Janet, perempuan yang beroperasi di Distrik Raval.

Kemarahan para PSK konvension­al itu bikin keder juga. Tak sampai sebulan, rumah bordil tersebut sudah angkat kaki dari lokasi awalnya di 2 Baixada de Sant Miquel.

Ketika ditelepon, resepsioni­s hanya mau menyebutka­n alamat baru kepada pelanggan yang membayar di depan. Sebelum pindah, diketahui bahwa rumah itu menyewakan boneka serupa perempuan asli yang tarifnya EUR 120 (sekitar Rp 1,7 juta) selama dua jam. Ya, memang sih boneka tak bisa bicara. Tetapi, setidaknya ia tak pernah pura-pura... (fam/c14/na)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia