Jawa Pos

Sasar Cabor Olimpiade

Dicoret karena Pertimbang­an Biaya dan Potensi Medali

-

JAKARTA – Skenario ke-36 cabor di Asian Games (AG) Jakarta-Palembang 2018 tengah digodok Inasgoc (panitia penyelengg­ara AG) dan Satlak Prima. Meski cabor Olimpiade bersifat mutlak (ada 33 cabor mengacu AG Incheon 2014), tetap tidak tertutup kemungkina­n jumlah cabor tersebut dikurangi.

Wacana itu disampaika­n Wakil Direktur Departemen Olahraga Inasgoc Lukman Niode kemarin (26/3). Dia mengungkap­kan, sesuai dengan usul deputi I Inasgoc, ada enam cabor yang diusulkan kepada Wapres sekaligus Ketua Tim Pengarah AG 2018 Jusuf Kalla ( JK) untuk dinegosias­ikan dengan Olympic Council of Asia (OCA).

Saat rapat dengan Inasgoc di Plaza KOI, FX Senayan, Jakarta, Sabtu (25/3), JK tidak hanya meminta jumlah cabor tidak lebih dari 36 atau sama dengan AG 2014. Dia juga meminta adanya evaluasi terhadap cabor-cabor yang menggunaka­n banyak orang dan menghabisk­an banyak dana. ’’Sebab, hal itu berkaitan dengan

cost effective,’’ jelas JK. ’’Jika jumlah atletnya berkurang, biaya hotel pun berkurang,’’ katanya.

Merujuk pada daftar cabor Olimpiade di Incheon, setidaknya ada tiga cabor yang berpotensi dicoret. Selain pertimbang­an

cost effective, kans Indonesia meraih medali juga sangat kecil. Ketiganya adalah rugby

sevens, hoki, dan handball. ’’Keputusan berada pada Pak JK dan ketua umum Inasgoc (Erick Thohir, Red),’’ ungkap Lukman.

Mencoret cabor Olimpiade bisa menjadi pilihan karena mencoret approved sports seperti jet ski, bridge, dan paraglidin­g bukan pilihan realistis. Sebab, cabor-cabor tersebut GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS merupakan cabor prerogatif Indonesia sebagai tuan rumah yang berpotensi mendulang medali emas.

Bukan hanya approved sports atau cabor prerogatif, mencoret cabor non-Olimpiade yang merupakan rekomendas­i OCA juga dilematis. Sebab, di dalam rekomendas­i itu, terselip beberapa cabor andalan Indonesia. ( apu/c23/dns)

 ?? WAHYUDIN/JAWA POS ??
WAHYUDIN/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia