Kerusakan Ring Road Abadi
Tahun Ini Pemeliharaan Dianggarkan Rp 6,62 Miliar
MADIUN – Anggaran pemeliharaan ring road Kota Madiun seakan abadi. Pemkot setiap tahun terus menggerojokkan anggaran miliaran rupiah untuk memperbaiki sejumlah kerusakan di jalur alternatif Solo–Madiun–Surabaya itu. Jalur sepanjang 5,2 kilometer itu telah menjadi jalur alternatif bagi truk dan bus jurusan Surabaya-Solo atau sebaliknya.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) kembali mengalokasikan dana Rp 6,62 miliar. Jumlah itu naik drastis jika dibandingkan dengan 2016 yang hanya Rp 1,4 miliar. ’’Bertambahnya volume kendaraan dan berlebihnya muatan menjadi penyebab utama kerusakan,’’ jelas Plt Kepala DPU-PR Suwarno kemarin (28/3).
Di samping overtonase kendaraan, Suwarno mengakui, kerusakan jalan juga dipengaruhi tingginya curah hujan. Intensitasnya yang tinggi mengakibatkan badan jalan menjadi lembek. Begitu dilewati kendaraan, jalan menjadi lendut dan mudah rusak. ’’Sebelum kerusakan meluas, perbaikan perlu segera dilakukan,’’ tegasnya.
Suwarno juga mengakui, penanganan yang telah dilakukan baru pemeliharaan rutin, bukan pelapisan ulang atau overlay. Langkah yang dilakukan adalah menggali kerusakan di lapisan permukaan atau surface course, menggantinya dengan menggunakan batu gebal, lalu menutupnya dengan memanfaatkan penetrasi aspal atau perataan jalan. ’’Sifatnya hanya pemeliharaan rutin,’’ jelasnya.
Pihak DPU-PR sebetulnya tidak mendiamkan kerusakan jalan di wilayah perkotaan tersebut. Suwarno menyatakan, pihaknya sudah mem- ploting perbaikan di sejumlah ruas jalan. Di antaranya, Jalan Sumatera, Jalan Jawa, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Kalimantan, dan Jalan Sulawesi. Perbaikan sejumlah jalan di kawasan kota dikerjakan dalam satu paket yang sumber anggarannya berasal dari dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp 4,453 miliar. Sementara itu, nilai paket perbaikan Jalan Imam Bonjol dan Jalan Wonoasri mencapai Rp 4,38 miliar. ’’Prosesnya masih tahap lelang,’’ ungkapnya.
Untuk tahun ini, pihak DPU-PR mengalokasikan anggaran Rp 59,4 miliar. Anggaran tersebut rencananya digunakan untuk memelihara aspal jalan sepanjang 26 kilometer dan trotoar 1,2 kilometer. Sementara itu, sekitar Rp 1,4 miliar difungsikan untuk membangun dan memperbaiki lima jembatan. Di antaranya, jembatan pertolongan area pertanian di Kelurahan Rejomulyo, Jembatan Pilangkarsa, Jembatan Purwoasri, Jembatan Arumdalu, dan Jembatan Pilangdharma.
Jika dibandingkan dengan 2016, anggaran perbaikan jalan tahun ini terbilang lebih rendah. Suwarno mengungkapkan, pihaknya tahun lalu mendapat kucuran dana senilai Rp 85,8 miliar. Fungsi dana itu mencakup pemeliharaan jalan sepanjang 35 kilometer dan trotoar 1,8 kilometer. ’’Itu pun masih ada sisa. Kami ingin menggunakannya untuk perbaikan kecil jalan nasional dan provinsi di Kota Madiun,’’ ucapnya.
Meski begitu, Suwarno memastikan alokasi dana tahun ini masih mencukupi untuk perbaikan sejumlah jalan protokol. Sebab, kondisi 1.544 ruas jalan kota dengan total panjang 419,139 kilometer masih bagus. Pihaknya mencatat hanya sekitar 7 persen yang kondisinya rusak. ’’Untuk perbaikan jalan, beban kami tahun ini tidak terlalu berat. Hampir semua jalan kota kondisinya masih bagus,’’ ujarnya. (her/ota/c23/end)