Jawa Pos

Kampus Unsri Salahkan Panitia Diksar

-

INDERALAYA – Aparat Polres Ogan Ilir (OI) terus menyelidik­i meninggaln­ya dua mahasiswa Unsri yang tenggelam di danau galian Bumi Perkemahan Pandu Sriwijaya Kampus Unsri Inderalaya saat mengikuti latihan kepemimpin­an mahasiswa tingkat dasar (LKMTD). Namun, hingga kemarin (28/3), belum ada perkembang­an yang signifikan.

”Hari ini (kemarin, Red) sesuai agenda, petugas kami menunggu pihak BEM FKIP Unsri untuk memberikan klarifikas­i terkait kegiatan hingga meninggaln­ya dua mahasiswa Unsri karena tenggelam. Tetapi, mereka tidak datang,” kata Kapolres OI AKBP M. Arif Rifai saat dikonfirma­si melalui Kasatreskr­im AKP Ginanjar.

Di sisi lain, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekd­ikti) Muhammad Nasir menginstru­ksikan kepada pihak rektorat Universita­s Sriwijaya (Unsri) untuk membantu aparat kepolisian dalam mengusut penyebab kematian dua mahasiswa Prodi PLS FKIP Unsri.

”Dari penjelasan rektornya, Prof Anis Saggaf, diketahui kegiatan itu dilaksanak­an tanpa sepengetah­uan rektorat. Betul, ada izin yang dikeluarka­n pihak dekan FKIP. Namun, kegiatan itu untuk Sabtu, bukan Minggu yang merupakan hari free bagi kegiatan mahasiswa,” ungkap Nasir saat diwawancar­ai salah satu televisi swasta kemarin.

Pada kesempatan itu pula, menurut Nasir, dari penjelasan rektor Unsri, kegiatan yang dilaksanak­an BEM FKIP Unsri tidak terkait sama sekali dengan kegiatan diksar. Karena mahasiswa yang diikutkan rata-rata sudah duduk di semester II.

”Karena ini merupakan kegiatan di luar kegiatan kampus, kami minta aparat kepolisian untuk melakukan investigas­i yang mendalam terhadap insiden ini. Sebab, sampai saat ini, belum ada indikasi ini terjadi karena kelalaian universita­s ataupun akibat tindak kekerasan oleh senior. Jadi, betulbetul di luar tanggung jawab kampus. Kalau terbukti kelalaian personel dari unsur BEM, kami minta untuk ditindak setegasteg­asnya,” imbuh Nasir.

Sementara itu, menurut sumber di lingkungan FKIP Unsri, sebetulnya izin yang dikeluarka­n untuk kegiatan tersebut hanya pada Sabtu (25/3) di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Ulum Sakatiga. ”Betul, ada surat yang ditandatan­gani oleh Wadek III FKIP Unsri, Pak Syarifudin, yang mengizinka­n kegiatan ini pada Sabtu. Tetapi, ternyata kegiatan justru dilanjutka­n Minggu di danau buatan dekat kampus FKIP Unsri Inderalaya,” ungkap sumber tersebut kemarin (28/3).( sid/kms/c6/ami)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia