Jawa Pos

Sejak Kecil Tak Bisa Konsumsi Nasi

-

Yang paling besar adalah ruang rapat lengkap dengan meja dan beberapa bufet berisi arsip. Di bagian depan, terdapat meja kasir untuk melakukan transaksi. Di depannya, ada beberapa lajur kursi bagi para nasabah.

Zubaidah menjelaska­n, ada beberapa program pelayanan di koperasi binaan organisasi­nya. ’’Ada tabungan hari raya, buat kurban, dan tabungan umrah. Itu utamanya,’’ paparnya. Selain itu, ada tabungan berjangka atau deposito dan tabungan hari tua. Meski berbendera ormas Islam, Aisyiyah juga menerima nasabah nonmuslim yang mau ikut menabung.

Atmosfer yang menghargai keberagama­n itulah yang membuat Zubaidah kepincut untuk aktif dalam pendirian koperasi tersebut. ’’Aisyiyah organisasi yang luar biasa dan modern. Saya betul-betul merasa kerja nyata di sini. Berdakwah untuk umat dan tidak membedakan-bedakan,’’ tuturnya.

Zubaidah bergabung dengan Aisyiyah pada 2005. Kala itu dia mengemban amanah sebagai sekretaris. ’’Saya juga agak kaget. Tapi, kalau sudah dipercaya, ya bismillah saja,’’ ungkapnya. Dedikasiny­a diakui anggota pengurus yang lain sehingga Zubaidah dilantik sebagai ketua Aisyiyah Sidoarjo masa bakti 2015–2020 sekaligus ketua pengurus Koperasi As- Sakinah.

Awalnya, dia sempat ragu untuk mengemban amanah besar tersebut. Sebab, karakter anggota yang harus dihadapi tidaklah seragam. Banyak yang kerap mengkritis­i kebijakann­ya. Berbeda pendapat saat rapat. ’’Kadang juga baper (bawa perasaan, Red),’’ ucapnya, lantas tertawa.

Namun, semua itu dihadapiny­a dengan tenang. Perempuan yang memiliki dua putra tersebut yakin mampu membangun ikatan emosional dengan anggota. Kuncinya adalah mau mendengark­an dan menanggapi opini mereka. ’’Saya tanggapi dengan kebijakan pelayanan 24 jam buat pimpinan cabang dan pimpinan ranting. Jadi, kami bisa sering berkomunik­asi,’’ ujar penggemar olahraga renang dan hiking tersebut.

Ide pendirian koperasi As-Sakinah pun didapatkan dari kunjungan ke pimpinan ranting Aisyiyah (PRA). Untuk menambah ilmu, Zubaidah tidak segan melawat ke koperasi lain yang dinilai lebih matang. Misalnya, Koperasi Sidogiri, Pasuruan; Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Beringharj­o, Jogjakarta; Koperasi Bank BJB; hingga koperasi binaan Dinas Koperasi Bali. ’’Salah satu inovasi sekarang adalah menggaet jaringan swasta sebagai partner,’’ terangnya.

Saat ini Zubaidah sudah meneken kerja sama dengan beberapa perusahaan besar. Di antaranya, Dubai Syariah, BRI Syariah, Indosat, dan Pertamina. Bukan itu saja, Aisyiyah juga akan me-launching beberapa proyek. Di antaranya, perumahan, Srikandi Surya Logistik, sekolah kewirausah­aan Aisyiyah, hingga warung kopi (warkop) yang diresmikan beberapa bulan lagi. ’’ Tapi, ya nggak mungkin sesukses ini tanpa temanteman,’’ tuturnya sembari menawarkan buah-buahan yang dibawanya di dalam tas. Rupanya, sejak kecil Zubaidah tidak bisa mengonsums­i nasi.

Dia sangat bersyukur karena dipertemuk­an orang-orang seorganisa­si yang begitu bersemanga­t mewujudkan visi memajukan peradaban Islam. ’’Mereka sudah terstruktu­r dan mau kerja nyata,’’ tandasnya. (*/c14/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia