Jawa Pos

Jambret Kabur ke Jalan Buntu

Babak Belur Dihajar Warga

-

SIDOARJO – Imam Ghozali bisa dibilang penjahat nekat. Buktinya, pemuda 22 tahun itu berani melakukan penjambret­an di kawasan ramai. Pada Jumat malam (7/4), dia beraksi di depan tempat karaoke Kahu ripan Nirvana Village (KNV). Berkat kekompakan warga, Imam tertangkap. Sayang, warga tidak bisa mengendali­kan emosi. Imam dihajar hingga babak belur.

Korbannya adalah Nadiya Indriyanti, 21. Saat itu, sekitar pukul 20.00, Nadiya berjanji bertemu dengan temannya untuk berkaraoke. Di pinggir jalan depan tempat karaoke, Nadiya mengeluark­an handphone dari saku. Dia bermaksud menghubung­i temannya. Nah, ketika Nadiya sedang menelepon itulah pelaku muncul dari belakang. Imam yang mengendara­i Honda Beat bernopol W 6389 VT langsung merebut handphone Nadiya.

Warga Desa Jambangan, Candi, tersebut spontan berteriak maling. Namun, motor pelaku telanjur melaju kencang ke utara. Di sisi lain, massa yang mendengar teriakan itu berkumpul mendekati korban. Tidak lama berselang, motor pelaku kembali muncul dari utara. Imam putar balik ke selatan karena jalan yang dipilihnya untuk kabur ternyata buntu.

Massa dengan mudah membekukny­a. Warga Semarang, Jawa Tengah, yang ngekos di Desa Sidokerto, Buduran, itu hanya bisa pasrah. Imam sempat menjadi bulan-bulanan. Untung, ada sebagian warga yang langsung mengamanka­nnya ke pos.

Kejadian tersebut lantas dilaporkan kepada polisi. Begitu mendapat informasi, petugas bergegas menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk membawa pelaku ke mapolsek. ’’Baru kali pertama,’’ jelas Imam dengan lemas.

Dia mengaku membutuhka­n uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dia tidak me miliki peng hasilan tetap karena hanya menjadi kuli bangunan. ’’Dua bulan saya tidak bekerja. Tidak ada yang membutuhka­n,’’ kata pemuda kelahiran 1994 itu.

Namun, pengakuan tersebut tidak serta-merta dipercaya petugas. Bukan tidak mungkin pelaku pernah melakukan aksi serupa. ’’Pelaku mungkin adalah bagian dari jaringan jambret. Modusnya cukup rapi meski dia sempat salah mengambil jalan untuk kabur,’’ ungkap Kapolsek Buduran Kompol Saibani. ’’Masih terus kami selidiki,’’ ujar polisi dengan satu melati di pundak itu.

 ?? EDI SUDRAJAT/JAWA POS ?? PENGANGGUR GELAP MATA: Imam Ghozali dan barang bukti handphone yang dijambretn­ya kemarin.
EDI SUDRAJAT/JAWA POS PENGANGGUR GELAP MATA: Imam Ghozali dan barang bukti handphone yang dijambretn­ya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia