Jawa Pos

Risiko Tidur Tengkurap

-

GRESIK – Tidur bisa mengembali­kan kebugaran tubuh. Salah posisi tidur justru bisa berakibat fatal. Salah satu dampak buruk akibat salah tidur adalah masalah pada tulang belakang.

Posisi tidur tengkurap sering kali dianggap posisi ternyaman. Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Petrokimia dr Dian Ayu Lukitasari menjelaska­n, posisi tersebut justru paling berisiko. Sebab, berbagai masalah bisa muncul karena posisi tidur yang salah. ’’Memang tidak disarankan posisi seperti itu,’’ ujarnya.

Posisi tengkurap, kata Ita, akan membuat posisi kepala miring ke satu sisi saja. Bisa ke kanan atau kiri. Hal itu berlangsun­g sepanjang malam. Akibatnya, leher sakit ketika terbangun.

Tengkurap juga mengakibat­kan posisi alami tulang belakang berubah. Jika berlangsun­g dalam jangka panjang, bisa terjadi kelainan struktur tulang belakang. ’’Terutama tulang leher. Bisa menyebabka­n bungkuk atau tulang bengkok,’’ jelasnya.

Ita menyatakan, posisi tengkurap memang merupakan posisi ternyaman. Namun, jika sering dilakukan, risiko terjadinya masalah pada tulang meningkat. ’’Memang bisa cepat pulas. Tapi, posisinya tidak ideal,’’ katanya.

Menurut dokter perusahaan PT Petrokimia Gresik tersebut, posisi tidur yang ideal adalah telentang. Bagian bawah lutut diganjal bantal atau guling. Hal itu bertujuan untuk menyeimban­gkan posisi tulang punggung. Selain itu, disarankan menggunaka­n kasur yang tidak terlalu empuk. Kasur yang terlalu empuk justru memicu sakit pinggang. ’’Sebab, otot punggung akan bekerja lebih berat untuk menyeimban­gkan posisi,’’ lanjutnya.

Ita menuturkan, posisi kepala juga harus diperhatik­an. Menurut dia, posisi kepala tidak boleh lebih rendah daripada tubuh. ’’Jangan sampai posisi bantal terlalu tinggi hingga mengakibat­kan dagu menyentuh dada. Itu akan mengganggu pernapasan,’’ terangnya. ( adi/c19/ai)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia