Penuhi Janji, Dubes LBBP RI untuk Singapura ke ITS
SURABAYA – Prestasi gemilang tim Sapuangin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tidak hanya menjadi kebanggaan kampus secara internal. Kemarin (13/4) Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya secara khusus datang ke kampus di Sukolilo itu untuk mengapresiasi anggota tim.
Kedatangan Swajaya berhubungan dengan kemenangan tim Sapuangin di Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2017 di Singapura pada 16–19 Maret. Tim tersebut meraih posisi runner-up pada kategori Urbanconcept dengan Internal Combustion Engine. Dengan kemenangan itu, tim dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti ajang internasional Driver’s World Championship (DWC) 2017 di London, Inggris, Mei mendatang. ”Kami bangga memfasilitasi dan mendukung tim hingga akhirnya jadi juara,” ujar Swajaya.
Saat berada di Singapura, tim Sapuangin sempat bertemu dengan Swajaya. Pria 55 tahun itu sempat berjanji kepada tim akan datang langsung ke ITS jika mereka berhasil memenangi lomba. Kemarin dia memenuhi janji tersebut sekaligus memberikan sertifikat apresiasi kepada anggota tim Sapuangin.
Selain itu, kunjungan tersebut berkaitan dengan momentum 50 tahun hubungan diplomatik antara Singapura dan Indonesia. Pencapaian tim Sapuangin dalam SEM Asia 2017 membuktikan bahwa anak Indonesia memiliki prestasi dan bisa bekerja secara teamwork dengan baik.
Swajaya menyebutkan, saat ini posisi Indonesia berada di peringkat ke-16 dalam hal kekuatan ekonomi dunia. Dengan banyaknya prestasi yang ditorehkan pemuda Indonesia, dia berharap target Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia terbesar ke-7 akan tercapai.
Sementara itu, tim Sapuangin merasa tersanjung dengan kedatangan Swajaya. Hal tersebut menjadi pemacu semangat mereka untuk menghadapi kompetisi dunia di London. ”Ini luar biasa bagi tim kami,” ujar General Manager Tim Sapuangin Annas Fauzy.
Untuk menghadapi perlombaan mobil hemat energi di London, tim akan menggunakan Sapuangin XI Evo 1. Berdasar lomba di Singapura, mobil itu berhasil mencatat rekor 336 kilometer per liter, sedangkan Sapuangin XI hanya 249 kilometer per liter. ”Begitu pula dengan bahan body dan tekanan serta gesekan ban sudah kami pelajari dan kami sesuaikan dengan kebutuhan lomba,” terangnya. (ant/c20/nda)