Jawa Pos

Disharmoni Hambat Pembanguna­n

Gubernur NTB Maafkan Insiden di Bandara Changi

-

MATARAM – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) H M. Zainul Majdi mengingatk­an agar masyarakat menjaga kerukunan dan harmoni umat beragama, khususnya di provinsi yang dipimpinny­a. Kemajemuka­n yang berlatar entis, suku, ras, agama, tradisi, budaya, dan bahasa selama ini menjadi tulang punggung pembanguna­n.

Pernyataan itu disampaika­n TGB –sapaan Zainul Majdi– menyusul munculnya eskalasi di tengah masyarakat terkait penghinaan dengan kata-kata kasar dan menyakitka­n yang diterimany­a dari seorang mahasiswa asal Jakarta di Bandara Changi, Singapura. Dia menegaskan, dia telah sepenuh hati memaafkan penghinaan yang terjadi pada 9 April tersebut. Terlebih lagi, yang bersangkut­an juga telah meminta maaf secara terbuka melalui media massa.

Karena itu, TGB mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga harmoni dan kerukunan yang telah terwujud dengan sangat baik selama ini. Tidak boleh ada pihak yang menggunaka­n isu-isu primordial, isuisu SARA yang bisa merusak dan memecah belah masyarakat. Apalagi, saat ini NTB, khususnya, tengah bersusah payah membangun daerah dan sudah mulai menampakka­n hasil.

Menurut dia, kerukunan yang dimiliki NTB saat ini adalah suatu kondisi yang menjadi dambaan semua pihak. Karena itu, sudah banyak perwakilan daerah yang datang di NTB hanya untuk belajar tentang toleransi dan kerukunan.

Beberapa waktu lalu TGB menyatakan bertemu dengan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) NTB. Pada kesempatan itu, dia mendapat laporan bahwa sangat banyak daerah lain di Indonesia yang memiliki problem toleransi. Mereka berkunjung untuk mencontoh upaya-upaya pemda menciptaka­n harmoni di tengah masyarakat­nya yang plural.

Dengan kondisi daerah yang aman, pemerintah bisa melaksanak­an program pembanguna­n untuk mencapai kemajuan yang besar, yakni menyejahte­rakan masyarakat. Pemerintah sedang berfokus membangun infrastruk­tur dasar, pertanian, pariwisata, dan lainnya. ’’Bila kondusivit­as daerah tidak terjaga dengan baik, akan sangat mahal akibatnya,’’ katanya.

Oleh karena itu, TGB mengingatk­an agar tidak ada gerakan-gerakan yang merusak keharmonis­an NTB. Sebab, itu akan menghambat laju pembanguna­n yang telah diperjuang­kan dengan susah payah. ’’Jika ada masalah, mari kita selesaikan dengan cara-cara yang lebih konstrukti­f, santun, dan bermartaba­t, lebih mengedepan­kan semangat persatuan dan NKRI,’’ imbuhnya. (ili/JPG/c4/agm)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia