Fasilitas Curah Kering Sudah Siap
SURABAYA – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menunggu izin operasi untuk fasilitas curah kering. Sebelumnya, anak perusahaan PT Pelindo III tersebut sudah melakukan uji coba peralatan dan fasilitas melalui kedatangan kapal MV Giorgis bermuatan kedelai dari AS.
Direktur Operasi Terminal Teluk Lamong Rumaji mengatakan, uji coba fasilitas secara penuh tersebut menunjukkan kesiapan perusahaan melayani kapalkapal curah kering. Terutama, kapal yang berkapasitas besar. Uji coba dengan kedatangan kapal MV Giorgis itu dilakukan pada 8 Maret lalu.
Sebelum MV Giorgis, kapal pertama yang melakukan pelayanan curah kering adalah MV Palona berbendera Hongkong. ’’Harapan kami, setelah tim Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak melihat langsung kapasitas kami, izin operasi fasilitas curah kering bisa segera keluar,’’ ucap Rumaji kemarin (14/4). Fasilitas curah kering dilengkapi 2 unit
(GSU) berkapasitas 2.000 ton per jam. GSU tersebut menjadi andalan operasional curah. Ditambah dua jalur conveyor sepanjang 1,3 km yang terhubung langsung dengan silo dan gudang seluas 10 hektare.
’’Berdasar perhitungan, muatan kapal MV Palona sebanyak 30.262 ton bisa terselesaikan dalam waktu 20 jam,’’ tambah Corporate Communication Section Head PT Terminal Teluk Lamong Reka Yusmara M. Fasilitas curah kering merupakan bagian dari pembangunan tahap II Terminal Teluk Lamong. Yang mana di dalamnya termasuk pembuatan dermaga curah kering beserta fasilitasnya. Karena izin operasi permanen belum keluar, pihaknya mengajukan izin ke otoritas pelabuhan tiap ada kapal yang akan datang. Izin operasi permanen dikeluarkan Kementerian Perhubungan melalui otoritas pelabuhan. (res/c17/sof)