Manado Pintu Masuk Investasi Pariwisata
JAKARTA – Untuk mendongkrak investasi di sektor pariwisata, pemerintah mengembangkan sejumlah daerah wisata yang potensial. Salah satunya adalah Sulawesi Utara. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun melakukan kegiatan promosi investasi dengan menggagas Manado International Conference on Tourism Investment bertajuk Invest Manado.
Kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Pariwisata, PricewaterhouseCoopers (PwC), Broadway Malyan, Pemprov Sulawesi Utara, dan Pemkot Manado tersebut akan diselenggarakan di Hotel Sintesa Peninsula, Manado, 22–24 Mei. Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Himawan Hariyoga menyampaikan, Invest Manado merupakan salah satu langkah untuk memastikan investasi senantiasa bergairah di lokasi-lokasi potensial.
”Beberapa peluang investasi tersebut, antara lain, di sektor pengembangan hotel dan resor, MICE, atraksi pariwisata, infrastruktur transportasi, termasuk industri pendukung lainnya se- perti penyediaan energi, industri makanan dan minuman, fasilitas kesehatan, serta pendidikan kejuruan pariwisata,” urainya.
Himawan mengungkapkan, sektor pariwisata merupakan prioritas investasi yang sedang digenjot. BKPM mencatat investasi yang masuk ke Sulawesi Utara masih didominasi sektor infrastruktur seperti listrik, gas, dan air. Modal dalam negeri yang ditanam (PMDN) mencapai Rp 3,4 triliun. Kemudian, penanaman modal asing (PMA) USD 209 juta. Sementara itu, sektor pariwisata seperti investasi di bidang hotel dan restoran berkontribusi 13 persen dari total PMA yang masuk tercatat sebesar USD 26,9 juta.
Sebelumnya, Kepala BKPM Thomas Lembong menyampaikan, saat ini investasi di sektor pariwisata dan infrastruktur pendukung masih belum optimal. Menurut Thomas, lima tahun terakhir kontribusi sektor pariwisata masih sangat rendah di level 2,2 persen atau Rp 51,2 triliun dari total realisasi investasi yang masuk. ( ken/ c10/ sof )