Jawa Pos

Ratusan Anggota OPM Turun Gunung

-

Penyeranga­n Pos Pintu Angin terjadi sekitar pukul 14.30 WIT. Saat itu Matroji dan Kamandanu tengah membersihk­an perlengkap­an setelah menyelesai­kan tugas patroli. Sesuai prosedur, aktivitas tersebut dilakukan dengan pengamanan dari dua prajurit lain di pos. Tiba-tiba terdengar tembakan.

Dua prajurit itu jaga melepaskan tembakan balasan. Mereka pun berusaha mengejar pelaku. Namun, upaya tersebut terkendala medan yang terjal serta pepohanan sangat lebat. Pelaku melarikan diri ke arah jurang. Pengejaran dilanjutka­n setelah ada bantuan petugas dari TNI dan Polri.

Menurut analisis sementara yang dilakukan Kodam XVII/ Cenderawas­ih, pelaku diduga menggunaka­n senjata api laras panjang. Tembakan diletuskan dari jarak sekitar 200 meter. ”Di situ yang ada Kelompok Yambi,” ujar Teguh. Sangat mungkin pelaku penembakan adalah bagian dari kelompok tersebut.

Insiden penembakan itu tidak mengubah prosedur pengamanan di Pos Pintu Angin. Penjagaan tetap dilakukan. Keberadaan pos tersebut sangat penting. Sebab, di sana ada masyrakat yang butuh perlindung­an. Selain itu, jalur distribusi logistik melalui pos tersebut harus diamankan. Gangguan terhadap distribusi logistik bakal berpengaru­h terhadap perekonomi­an masyarakat. ”Itu penting dan rawan,” tegas Teguh.

Akhir bulan lalu ratusan anggota kelompok separatis dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) sudah turun gunung. Menurut Teguh, beberapa di antara mereka berasal dari Kelompok Yambi. Yang bertahan di gunung tidak kunjung sadar bahwa perbuatan mereka melawan hukum. Sebaliknya, yang turun gunung sudah menyadari bahwa posisi mereka salah. ” Yang sudah sadar sekarang dalam proses pembuatan rumah honai,” katanya. (syn/c10/ca)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia