PEMAIN MAHAL BISA APA?
BANDUNG – Karpet merah telah digelar. Malam ini, di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), laga penanda kembali berputarnya kompetisi resmi divisi teratas Indonesia bakal dihelat.
Persib Bandung, juara edisi terakhir Indonesia Super League pada 2014, bakal menjamu Arema FC. Inilah duel tim yang paling difavoritkan juara Liga 1–nama baru kompetisi divisi teratas– melawan tim yang paling dijagokan jadi penjegal.
Dengan gelontoran miliaran rupiah untuk mendatangkan Michael Essien dan Carlton Cole, Persib memang terlihat paling ambisius menjadi juara. Tapi, soliditas Arema sepanjang pramusim seperti memperlihatkan bahwa
bukan yang utama. Bahkan, di GBLA malam ini, kesuksesan Arema menjuarai Piala Presiden 2017 setelah ditinggal sejumlah pilar seolah menggaungkan tanya: memang para
supermahal itu bisa apa? ”Jika dua pemain itu (Essien dan Cole, Red) ditampilkan, saya justru senang,” kata Aji Santoso, pelatih Arema, dalam jumpa pers di Bandung kemarin (14/4).
Aji tak bermaksud jemawa. Kekalahan 1-2 Persib dari Bali United dalam uji coba terakhir di GBLA (8/4) memang memperlihatkan bahwa Essien dan Cole belum sepenuhnya beradaptasi dengan sepak bola Indonesia. Essien bah- kan sempat lepas kontrol saat terkena bola yang ditendang Yabes Roni Malaifani. Artinya, kalau Essien turun, terbuka kemungkinan keseimbangan permainan Persib malah terganggu. Dan itu jelas peluang bagi tim tamu.
Apalagi, secara keseluruhan, performa Persib di pramusim tak terlalu meyakinkan. Selain kalah oleh Bali United di GBLA, mereka disingkirkan Borneo FC di kandang dalam semifinal Piala Presiden. Dalam lima duel terakhir menghadapi Arema sejak 2015, Maung Bandung –julukan Persib– juga belum sekali pun menang.
Karena itulah, Aji memastikan bahwa pasukannya bakal bermain terbuka. ”Target kami satu poin. Tapi, saya yakin peluang untuk menang itu ada,” ujarnya.
Djadjang Nurdjaman, pelatih Persib, memastikan bakal menurunkan Essien dan Cole meski tidak bersamaan. ”Jujur, sangat sulit bagi saya menentukan pada babak pertama (karena banyaknya pilihan, Red),” katanya.
Essien mungkin menjadi berduet dengan Hariono. Tapi, yang paling diwaspadai Arema justru pergerakan penyerang sayap Persib Febri Hariyadi. ”Febri kalau menggiring Cukup ditunggu saja meski tetap harus jeli,” tutur Johan Ahmad Al- farizi, bek kiri sekaligus kapten Arema, kepada
Persoalan bagi Persib ada di posisi penyerang. Sergio van Dijk absen karena cedera. Adapun Cole diragukan sudah berada dalam kondisi terbaik. Sedangkan performa striker muda Angga Febrianto belum meyakinkan sejauh ini.
Tapi, Djanur (sapaan akrab Djadjang Nurdjaman) tak menganggap semua itu sebagai problem besar. Sebab, sejauh ini dia melihat kombinasi pemain lokal dan asing di Persib sangat merata. ”Saya menilai ini adalah skuad terbaik Persib yang pernah saya lihat. Kerja sama antarlini juga sudah mulai padu,” katanya.
Djanur juga tidak memandang striker Arema Cristian Gonzales sebagai ancaman. Padahal, pemain berjuluk El Loco itu adalah peny- erang tersubur di Piala Presiden lalu. ”El Loco belum pernah mencetak gol ke gawang Persib. Tapi, pengawalan ketat pasti bakal dilakukan,” ucapnya.
Karpet merah telah digelar. Sesumbar sudah pula dilontarkan. Tinggal ditunggu siapa yang bakal berjaya. (ben/pra/asa/muf/c9/ttg)