Samator Berharap Keajaiban
Pertamina Putra ke Grand Final
BANDUNG – Hampir terjadi pergantian pemilik gelar juara di kelompok putra Proliga tahun ini. Sebab, peluang juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator untuk sekadar lolos ke grand final nyaris tertutup. Kekalahan ketiga di final four harus ditelan Mahfud Nurcahyadi dkk pada laga perdana putaran kedua di Bandung kemarin.
Kali ini kekalahan itu diterima dari Jakarta Pertamina Energi. Samator kalah 1-3 (23-25, 25-22, 20-25, 1925). Target menyapu bersih tiga laga pada putaran kedua final four pun menguap.
Secara matematis, peluang Samator belum benar-benar tertutup. Dua kemenangan dalam dua laga tersisa pun belum sepenuhnya membuka kembali asa mereka ke grand final. Samator masih harus berharap pesaing mereka, Palembang Bank SumselBabel, tergelincir dengan kekalahan 0-3 dalam dua laga terakhir. ’’Semoga ada keajaiban yang membantu,’’ jelas Ibarsjah Djanu Tjahyonio, pelatih Samator.
Langkah Samator semakin berat jika melihat yang diperoleh Bank SumselBabel kemarin. Bank SumselBabel berhasil meraih kemenangan 3-1 (26-28, 26-24, 25-18, 26-24) atas Jakarta BNI Taplus. Mereka pun hanya membutuhkan dua set tambahan untuk bisa lolos ke babak final.
Dalam laga kemarin, lanjut Ibarsjah, Samator sebenarnya memiliki peluang untuk menang. Namun, kesempatan itu belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pemain samator. ’’Kami bisa unggul lewat serangan balik, tapi masih gagal,’’ katanya.
Selain itu, mental pemain Samator sempat drop pada awal set ketiga. Tercatat lima kali Samator gagal melakukan receive. Mereka pun kehilangan poin secara cuma-cuma. ’’Kami tertinggal cepat pada awal. Konsentrasi pemain jadi terganggu,’’ ungkap Ibarsjah.
Bagi Pertamina, kemenangan tersebut memastikan langkah mereka ke grand final. Mereka tak mungkin terlempar lagi dari dua besar. Agung Seganti dkk sudah mengantongi empat kemenangan. Kalaupun kalah dua kali di laga tersisa, mereka masih tetap bertengger di posisi kedua. Mereka tinggal menunggu lawan di grand final yang dilangsungkan di GOR Amongrogo, Jogjakarta, 23 April mendatang.
Meski menang dan memastikan posisi di grand final, kubu Pertamina belum puas dengan permainan mereka. Pelatih Putut Marhaento mengungkapkan, masih banyak kesalahan yang dilakukan pemain. Strategi yang coba diterapkannya pun tidak berjalan. Dia memperkirakan baru 80 persen servis pemain yang tepat. ’’Pemain tidak bermain 100 persen. Apa yang ditunjukkan hari ini tidak mencerminkan kualitas Pertamina sebenarnya,’’ katanya.
Putut juga menyampaikan, Samator bisa mengantisipasi service jump Pertamina dengan baik. Padahal, dalam pertandingan sebelumnya, hal itulah yang menjadi kekurangan Samator. ’’Mereka dapat mengantisipasi service jump. Sayang, mereka malah tidak bisa mengambil bolabola tanpa jump,’’ ungkap Putut.
Kelemahan Samator dalam bolabola tanpa jump itulah yang menjadi kunci kemenangan Pertamina dalam pertandingan kemarin. Meski Samator sempat menyamakan kedudukan pada set kedua, Pertamina bisa melenggang mulus pada set ketiga dan keempat. ’’Kami bermain dengan pola standar pada set ke-1, 3, dan 4. Akhirnya bisa menang,’’ ujar Putut. (rpd/c23/ady)