Jawa Pos

Haryanto Basoeni Bakal Melenggang

-

SURABAYA – Hari ini (15/4) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universita­s Airlangga (Unair) akan memiliki ketua baru. Sangat mungkin peserta kongres IX yang berlangsun­g di Hotel Seraton menjatuhka­n pilihan kepada Haryanto Basoeni.

Haryanto bukan orang baru dalam ke pe ngu ru san IKA Unair. Dia pernah menjabat ketua I IKA Unair Pusat. Juga pernah menjadi ketua alumni Fakultas Ekonomi Unair. Perhatiann­ya ke kampus juga tidak ternilai. Jaringanny­a juga merentang. Namun, beberapa peserta kongres masih enggan menyebut soal Haryanto tersebut

Meski, rasan-rasan di kalangan alumni Haryanto akan melenggang dengan mudah.

Di samping itu, ada nama-nama lain yang beredar. Yakni, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan (alumnus fakultas ekonomi) dan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa (alumnus FISIP).

Sayang, terkait hal itu, Rektor Unair Moh. Nasih enggan memprediks­i siapa pemenangny­a. ’’Bisa jadi di luar itu ada kandidat kuda hitam lainnya,” jelasnya.

Yang terpenting, Nasih berharap para alumnus membangun jejaring yang kuat. ’’Mulai saat ini, kami harap alumni Unair yang telah bekerja di berbagai sektor tidak malu untuk mengakui dari mana dirinya berasal. Yakni, sebagai alumni Unair,” terang Rektor Unair Mohammad Nasih saat ditemui Jawa Pos kemarin (14/4).

Tingkat kepercayaa­n diri setiap alumnus itu harus dikembangk­an. Bila perlu, di setiap meja setiap alumnus bekerja, ada bendera Unair yang terpasang. Tujuannya, lingkungan tempat dia bekerja mengetahui bahwa dirinya adalah alumnus Unair.

Langkah sederhana tersebut perlu dilakukan setiap alumnus agar Unair semakin dikenal banyak orang. Bukan sebaliknya, menutup rapat identitas diri sebagai alumnus Unair. ’’Model ini yang banyak terjadi pada alumni kita,’’ terang guru besar FEB Unair tersebut.

Selain tidak percaya diri, banyak alumnus Unair yang telah bekerja di banyak perusahaan yang masih bersikap independen. Tidak ingin membentuk serikat atau perkumpula­n yang menguatkan hubungan antar sesama alumnus. Kondisi tersebut tentu berbeda dibandingk­an alumni UI atau UGM yang telah menerapkan pola jaringan alumni.

Selain individu alumnus, Nasih menyoroti beberapa hal terkait struktur dan pengurus IKA Unair. Menurut dia, saat ini model pengurus IKA Unair masih terpatok di wilayah regional, terutama Jawa Timur dan Surabaya.

Untuk itu, Nasih menyaranka­n ke depan IKA Unair punya dua sistem kepengurus­an yang menghubung­kan antara Jakarta (pusat) dan Surabaya (daerah). Di NU, semisal. Ada rais syuriah (dewan penasihat) dan tanfidziya­h (dewan pelaksana). Dengan sistem tersebut, pengurus daerah dan pusat akan selalu terhubung.

Nasih menyerahka­n pilihan ketua umum pada hasil Kongres IX IKA Unair. Dia hanya meminta, Ketum IKA Unair harus memiliki kontribusi yang besar untuk almamater. Juga siap berkorban demi pengembang­an alumni. Bukan sebaliknya, mengunggul­kan jabatan tersebut untuk kepentinga­n politik.

Sekretaris Umum Pengurus Pusat IKA Unair Akmal Boedianto menjelaska­n, dalam Kongres IX IKA Unair nanti, selain memilih ketua umum, akan ada beberapa program pengembang­an IKA Unair. Yakni, dengan mengadakan pembentuka­n cabang-cabang dan wilayah di berbagai daerah.

Dengan model jaringan tersebut, seluruh pengurus IKA Unair lebih mudah melakukan koordinasi dan pengembang­an kegiatan. ”Dengan ini, persebaran alumni Unair akan lebih terlacak dan tertata,” jelas alumnus hukum 1978 itu. (elo/c17/git)

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? Haryanto Basoeni
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS Haryanto Basoeni

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia