Selesaikan Overpass untuk Underpass Satelit
SURABAYA – Wujud proyek jalan bawah tanah ( underpass) Bundaran Satelit mulai terlihat. Kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) sudah menggali tanah sedalam 3 meter hingga membentuk terowongan.
Terowongan tersebut menembus overpass yang sudah terbangun. Pengerjaan overpass memang didahulukan agar akses di Bundaran Satelit tidak terganggu. Sebab, nanti ada penutupan jalan di dua sisi bundaran. Hal itu dilakukan karena kontraktor harus menggali jalan sepanjang 473 meter dengan lebar 19 meter yang menghubungkan Jalan Mayjen Sungkono dengan HR Muhammad.
Jawa Pos mendapat kesempatan melihat progres pembangunan underpass pertama Surabaya itu kemarin (14/4). Staf teknik proyek Fikri Amirullah Hidayah menjadi pemandunya. Sebelum berkeliling, seluruh orang yang masuk ke wilayah proyek harus memakai rompi, helm, dan sepatu bot. Aturan itu tertempel di dinding kantor proyek.
Dia menjelaskan, saat ini proyek memasuki pekan ke-27, sedangkan progres pembangunan mencapai 35 persen. Di sisi timur, terdapat pekerja yang menggali lubang borpile. Lubang-lubang tersebut akan dicor sebagai penguat dinding underpass. Di sisi barat, pekerja baru menggali dan membersihkan vegetasi. ’’Harus dua sisi biar cepat,’’ jelas pria asal Semarang itu.
Overpass yang terbangun sudah bisa dilewati kendaraan-kendaraan proyek. Jalan selebar 14 meter tersebut dibangun untuk dua lajur kendaraan. Jalan itu diperkirakan mulai digunakan pada Juli. ’’Kepastiannya masih menunggu dishub (dinas perhubungan). Harus ada koordinasi lagi sebelum digunakan,’’ kata pria yang sudah tiga tahun bekerja di PT PP tersebut.
Sudah terlihat lantai beton di bawah overpass itu. Namun, jarak lantai tersebut dengan langit-langit tidak lebih dari 3 meter. Fikri menyatakan, lantai beton itu hanya difungsikan sebagai penguat konstruksi sementara. Nanti, dilakukan pengerukan lebih lanjut sedalam 5,5 meter.
Dia menyampaikan, pekerjaan sering terkendala banyaknya jaringan utilitas di bawah tanah. Bundaran tersebut selama ini menjadi lintasan kabel-kabel dan pipa bawah tanah. Utilitas itu harus dipindahkan karena tanah yang digali cukup luas. ’’Selama ini tidak ada kendala, kecuali utilitas,’’ katanya.
Saat dimintai konfirmasi secara terpisah, Manajer Proyek Bundaran Satelit Saleh Hendro menyebutkan, penyambungan overpass masih menunggu pemindahan baliho di luar bundaran. Sebab, area di bawah baliho tersebut berada di jalur masuk pintu tol dari overpass. ’’Saat ini masih menunggu kepastian pemindahan baliho milik Jasa Marga,’’ ungkapnya. (sal/c23/oni)