SPBU Bypass Juanda Nyaris Ludes Dilalap Api
SIDOARJO – Kepanikan luar biasa terjadi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Bypass Juanda kemarin pagi (14/4). Asap dan api terlihat mengepul dari gedung perkantoran dua lantai SPBU tersebut. Beruntung, si jago merah bisa segera dijinakkan. Kalau tidak, api pasti cepat berkobar karena di area itu banyak bahan bakar minyak (BBM).
Menurut Shodiq, petugas cleaning service SPBU, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00
Sesaat sebelum kantor terbakar, aliran listrik PLN padam. Para petugas yang sedang beraktivitas kebingungan. Mereka lantas mengaktifkan genset. ” Ternyata, mati lampu. Sebelumnya, enggak kepikiran kalau listrik mati karena ada korsleting,” terang pria 55 tahun itu.
Shodiq dan beberapa petugas lain yang sedang beraktivitas di dalam kantor baru mengetahui bahwa padamnya listrik disebabkan korsleting. Hal itu diketahui dari percikan api yang keluar dari beberapa kabel setelah beberapa peralatan elektronik dinyalakan dengan menggunakan tenaga genset.
Namun, Shodiq dan petugas lain tidak lekas menyadari kejadian tersebut. Mereka baru sadar ketika bunga api membakar sebagian berkas dan peralatan di lantai 2. Tepatnya, di ruang gudang penyimpanan berkas. Para karyawan kemudian mengambil alat pemadam api ringan (apar) di lantai dasar. ”Meski disemprot, apinya enggak mau mati. Malah tambah besar,” lanjutnya.
Api makin membubung. Para karyawan berhamburan keluar dari gedung dan berteriak-teriak meminta bantuan. Sejurus kemudian, api yang bersumber di lantai 2 merambat ke lantai dasar dan melumat seluruh bangunan perkantoran. Beruntung, petugas tanggap. Empat mobil pemadam kebakaran (PMK) cepat datang dan berupaya memadamkan api.
Mendengar informasi kebakaran itu, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Muhammad Anwar Nasir langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Dia turut memantau jalannya pemadaman api. Dugaan sementara, kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek (korsleting) listrik. ”Ada beberapa kabel di lantai 2 yang menjadi sumber kebakaran,” ungkap mantan Kapolres Nganjuk itu.
Anwar menambahkan, usia kabel listrik dan kapasitasnya perlu diperhatikan para pemilik gedung. Sebab, penyebab utama kebakaran rata-rata didominasi korsleting listrik. ”Kabel-kabelnya seharusnya diperhatikan,” imbuhnya.
Anwar mengapresiasi kesigapan petugas PMK. Dia menyatakan, sedikit saja terlambat, bukan tidak mungkin api merembet ke beberapa fasilitas lain. ”Kinerja pe tugas patut diapresiasi,” lanjutnya.
Pemilik SPBU Choirul Anam Hasan mengakui, pihaknya kurang optimal dalam merawat kantor. Sejauh ini, perawatan hanya dilakukan oleh tenaga yang ada. Dia memperkirakan, kerugian material mencapai Rp 30 juta. ”Setelah kejadian ini, semua akan kami periksa,” jelas pria 60 tahun itu. SPBU akan ditutup untuk penyelidikan lebih lanjut. (jos/c6/hud)