Haru Sambut Jenazah Pak Guru
”PAK guru ketemu. Pak guru ketemu.” Teriak puluhan warga Desa Wringinanom kemarin (14/4). Mereka adalah murid, guru, dan orang tua yang mengenal baik korban perahu tenggelam. Mereka melihat Tim SAR dan Satpolair Polres Gresik membopong jenazah Rozikin. Gembira bercampur duka.
Lelaki 44 tahun itu adalah guru teknik mesin di SMK Raden Paku Wringinanom yang juga menjadi korban perahu terbalik di Sungai Kalimas Kamis (13/4). Petugas menemukan mayat bapak tiga anak itu pukul 14.50 di Legundi, Krikinal, Driyorejo.
Jaraknya sekitar 8 kilometer dari lokasi perahu tambang di perbatasan Desa Grompol, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, dan Desa Sumber Rame, Kecamatan Wringinanom, Gresik. Saat ditemukan, tubuh warga Mojosari, Mojokerto, tersebut dalam posisi tertelungkup.
Sebuah tas ransel menempel di dadanya. Tas yang diperkirakan berisi laptop dan bahan ajar itu dibawa korban saat berangkat mengajar. Dia berpakaian safari hitam.
”Beliau berangkat mengajar dari rumahnya,” kata Ketua Komite SMK Raden Paku Tamtama Satya Bhakti kemarin. Tidak terbayangkan betapa berdukanya sekolah tersebut atas meninggalnya Rozikin.
Sudah lima tahun Rozikin mengajar murid-murid sekolah yang berlokasi di Desa/Kecamatan Wringinanom itu. Dia dipercaya sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Suami Ita Mariana tersebut dikenal supel. Selama itu pula, Rozikin yang juga ketua Ranting PKB Desa Lembingir, Kecamatan Mojosari, selalu memakai penyeberangan perahu untuk berangkat dan pulang mengajar.
”Dia orang baik. Kami sangat terpukul kehilangan (Rozikin, Red),” ujar Bendot, sapaan akrab Tamtama Satya Bhakti.
Kemarin memasuki hari kedua tragedi perahu penyeberangan nahas tersebut. Kasatpol Air Polres Gresik AKP Panji P. Wijaya menyatakan, kondisi arus bawah sungai sangat deras. Pencarian dilakukan dengan menggunakan dua perahu karet. ”Saat kami hendak balik ke posko, ada benda yang mengambang. Ternyata jasad orang,” ujar Panji kemarin.
Saat itu jenazah terterlungkup. Setelah di balik, ternyata laki-laki. ”Ini jasad Pak Rozikin. Sebab, satu penumpang yang belum ketemu berjenis kelamin perempuan,” ujar alumnus Akpol 2006 itu. Dia adalah Susriasih, warga Desa Kalimati, Kecamatan Tarik, Sidoarjo. (yad/adi/c21)