Rona Variasi Kebaya
Perpaduan Gaya Barat dan Timur
SURABAYA – Kekuatan kebaya memberikan kesan sederhana tanpa meninggalkan sisi elegan perempuan. Kebaya mengalami modifikasi melalui permainan warna dan potongan. Tampil lebih variatif dan modern.
Misalnya, yang dikenakan Indies Noe. Dia tampil cantik dengan kebaya biru. Yang menjadi fokus dari kebaya rancangan Caroline Lauda tersebut adalah bordiran berbentuk merak. Sayap merak seolah-olah memeluk Indies. Bordiran itu menutupi bagian dada hingga perut kebaya.
Sayapnya timbul. Kepala merak mencuat di bagian dada kebaya. Bordiran didesain detail. Menampakkan kemegahan merak. Tambah mewah lagi dengan adanya pernak-pernik swarovski. Jadi, merak tampak hidup.
Bordiran tersebut tersambung dengan kombinasi kain taffeta dan jacquard pada bagian bawah. Potongan fit body pada kebaya Indies memberikan kesan elegan. ’’Warna biru favorit saya,’’ ujar Indies.
Caroline menuturkan, kebaya dapat dikatakan sebagai identitas perempuan Indonesia. Potongannya menunjukkan keanggunan sosok perempuan. ’’Tinggal main bahan dan bordiran kalau ingin tampil lebih glamor,’’ kata desainer 37 tahun tersebut. Kebaya, lanjutnya, memang lebih sesuai dengan
event yang lebih formal. Sebab, potongan kebaya cukup khas. Siluet terbagi menjadi dua jenis. Yakni, perpaduan dress dan two-piece. ’’Samasama lebih ke acara formal. Dapat disesuaikan sesuai dengan selera,’’ tuturnya.
Selain Caroline, Putu Sulistiani kepincut dengan kebaya. ’’Cocok untuk segala usia,’’ ungkap ketua Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur tersebut. Namun, dia selalu menggunakan kain batik dalam rancangan kebayanya. Misalnya, desain yang ditampilkannya dalam Festival Kriya Nusantara 2017.
Balutan nuansa glamor pada gaun malam yang mengadopsi potongan kebaya modern tecermin pada rancangan Fonny Tunggal. Kesan pencampuran gaya Barat dan Timur pun dihadirkan dalam koleksi yang muncul pada awal tahun tersebut. ’’Ini salah satu trik agar suatu gaun dapat dikenakan di berbagai acara,’’ jelasnya. (esa/bri/c14/jan)