Jawa Pos

Karya Seni Harus Orisinal

-

SURABAYA – Musisi Fariz R.M. dan seniman Hamid Nabhan tampak cocok. Ketika berbincang tentang seni, selalu ada hal yang dapat dikaitkan. Padahal, aliran seni yang mereka geluti berbeda. Fariz, musisi kenamaan tanah air, versus Hamid, penyair dan pelukis.

”Saya mengenal Hamid sebagai salah seorang seniman yang orisinal. Ya, karya seni itu harus orisinal. Tak ada yang menyamai,” ucap Fariz ketika ditemui pada launching Antologi Pohon Sunyi dan pameran ilustrasi Hamid beberapa hari lalu.

Begitu pula Hamid. Dia sudah lama mengidolak­an sosok pencipta tembang Barcelona tersebut. Lebih dari 10 album Fariz R.M. berjajar di rak koleksi Hamid. Ketika pertemuan di The Biliton, beberapa ditunjukka­n kepada sang idola untuk ditandatan­gani. ”Kapan-kapan saya ingin membukukan karya Mas Fariz,” tuturnya.

Dalam bukunya, Hamid membahas kegelisaha­n hatinya tentang alam. Gambaran tentang rusaknya alam digoreskan pada kumpulan lukisan, puisi, dan haiku (puisi pendek khas Jepang, disajikan dalam formasi 5-7-5 suku kata di dalam tiga larik).

Selain itu, terdapat 47 lukisan pohon sunyi yang terbuat dari beragam media. Di antaranya, drawing pen, akrilik, cat air, dan cat minyak. Penggambar­an pohon-pohon tinggi tak berdaun, berbuah, dan berbunga terbentuk dari hasil imajinasin­ya. Pohon yang tak dapat menaungi.

Menurut Fariz yang kala itu hadir sebagai salah seorang undangan dan pengisi acara, melukis merupakan salah satu media untuk mengungkap­kan isi hati. Sama halnya dengan menulis lagu. (esa/c6/jan)

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? LEGENDARIS: Penampilan Fariz R.M. dalam peluncuran Antologi Pohon Sunyi karya Hamid Nabhan di The Biliton.
DITE SURENDRA/JAWA POS LEGENDARIS: Penampilan Fariz R.M. dalam peluncuran Antologi Pohon Sunyi karya Hamid Nabhan di The Biliton.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia