Sulit Lepas dari Tekanan
SATU LAWAN TIGA: Penyerang Arema FC Cristian Gonzales (dua dari kiri) berusaha melewati hadangan pemain Persib, Ahmad Jufriyanto (kiri), Hariono, dan Michael Essien, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api tadi malam.
BANDUNG – Carlton Cole berjalan meninggalkan lapangan dengan menunduk setelah wasit Mustafa Umarella meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga Persib Bandung versus Arema FC tadi malam. Cole kecewa berat karena gagal membantu Persib yang hanya bermain imbang tanpa gol dalam laga pembuka Liga 1.
Ya, dalam pertandingan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api tadi malam, pelatih Djadjang Nurdjaman memainkan dua pemain termahalnya. Cole dimainkan pada awal babak kedua untuk menggantikan Gian Zola, sedangkan Michael Essien diturunkan sebagai starter sebelum diganti Dedi Kusnandar pada menit ke-77.
”Saya bermain cukup baik hari ini (tadi malam, Red) meski hanya bermain di babak kedua. Saya mendapat satu peluang dan seharusnya itu bisa menjadi gol,” kata Cole setelah pertandingan kepada Jawa Pos.
Mantan pemain timnas Inggris itu mengakui bahwa dirinya belum bisa menyuguhkan kemampuan terbaiknya dalam laga pertama tersebut. Dia masih membutuhkan latihan untuk mencapai kondisi terbaik. Itulah yang membuat kontribusinya masih minim. Satu peluang terbaik bagi dia terjadi pada menit ke-85.
Dari pihak lawan, bek Arema asal Brasil Arthur Cunha pun mampu menutup ruang gerak Cole sepanjang laga. Pressing ketat yang dia berikan membuat Cole tidak mendapatkan banyak peluang dan hanya melepaskan dua tembakan. Meski begitu, Cole berjanji bisa tampil lebih baik dalam pertandingan kedua nanti.
Lantas, bagaimana Michael Essien, marquee player Persib asal Ghana? Man
tan gelandang Chelsea tersebut memilih untuk bungkam dan hanya sesekali melempar senyum kepada awak media saat melewati zone. Tapi, Djadjang Nurdjaman, pelatih Persib, mengungkapkan bahwa Essien bermain cukup bagus.
”Dia kuat dan disiplin di lini bertahan dan sangat aktif membantu serangan tim kami dengan sentuhan magisnya,” kata pelatih yang biasa disapa Djanur itu. Padahal, lanjut Djanur, mantan pemain timnas Ghana tersebut belum berada dalam kondisi terbaik.
Djanur memutuskan untuk menurunkan Essien di posisi gelandang bertahan karena permintaan pemain berusia 36 tahun itu sendiri. ”Saya beberapa kali berdiskusi dengan Essien. Dia bilang lebih suka bermain di posisi belakang, saya turuti saja permintaan dia. Toh, penampilannya di posisi itu cukup bagus,” papar dia.
Dalam debutnya di Liga 1, Essien berperan sebagai deep lying playmaker. Dia bermain selama 77 menit. Mantan pemain Chelsea tersebut melepaskan 23 operan dan 1 umpan kunci. ”Itu sudah cukup bagus untuk penampilan perdana,” kata Djanur.
Di sisi lain, pelatih Arema Aji Santoso mengatakan sudah membuktikan janjinya untuk bermain terbuka di kandang Maung Bandung –julukan Persib. Sesuatu yang tidak berani dipraktikkan banyak tim lain ketika bertandang ke kandang tim sekuat Persib dengan tekanan sepanjang pertandingan dari atas tribun.
Bahkan, Aji menuturkan, Arema sejatinya bisa memenangi laga tersebut lewat gol Cristian Gonzales pada menit ke-37 yang dianulir wasit karena offside. (ben/c11/ham)