Janji Bersih Seleksi Anggota Polisi
Pegiat Antikorupsi Bisa Ikut Mengawasi
JAKARTA – Polri berjanji terbuka dalam proses seleksi calon anggotanya. Hari ini mereka meng gelar pakta integritas serentak di seluruh polda. Pengawasan internal akan diperkuat. Dari eksternal, pegiat antikorupsi akan diberi akses untuk ikut mengawasi.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Arief Sulistyanto menuturkan, pakta integritas itu akan ditandatangani personel yang terlibat mengetes calon siswa Akademi Kepolisian ( Akpol), bintara, dan tamtama. Sekaligus dengan para orang tua calon polisi dan peserta seleksi.
”Pakta integritas ini ditujukan agar semua menyadari tidak boleh ada permainan. Pakta integritas ini digelar serentak di semua polda,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin (16/4).
Dengan pakta integritas itu, orang tua calon dan calon polisi bisa memiliki keberanian untuk melapor. ”Langsung lapor ke pengawas saja kalau menemui penyimpangan,” ujarnya.
Untuk mendampingi pakta integritas tersebut, pengawasan seleksi tersebut juga diperkuat. Ada pengawas internal dan eksternal untuk memelototi setiap tahap seleksi. ”Kalau untuk internal ada dari Itwasum dan Divpropam,” jelasnya.
Pengawas eksternal seperti pegiat antikorupsi dilibatkan secara melekat. Dia menjelaskan, setiap pengawas eksternal bisa melihat secara langsung proses tes tersebut. ”Misalnya tes fisik, bisa langsung mereka pantau. Mereka diberi akses,” ujarnya.
Bukan hanya itu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) juga dilibatkan dalam salah satu seleksi. Yakni, mengecek keaslian ijazah setiap peserta. ” Dengan begitu, setiap tes menjadi lebih terawasi,” terangnya.
Arief menuturkan, saat menjadi Kapolda Kalimantan Barat, dirinya juga ikut mengawasi secara langsung tes tersebut. ”Kalau setiap Kapolda ikut mengawasi, tentu ini bukan hanya formalitas,” tegasnya.
Dia berharap tidak ada lagi anggota polisi yang diperiksa karena dugaan permainan dalam seleksi anggota. ” Tidak boleh terulang lagi, sudah saya minta semua untuk menggelar secara bersih,” jelasnya.
Dengan seleksi yang bersih, harapan untuk memiliki pemimpin Polri yang berintegritas menjadi lebih tinggi. Dengan begitu, semangat Polri untuk membersihkan perilaku korup menjadi lebih kuat. ”Seleksi ini untuk mencari pemimpin Polri masa depan, tentu ini sangat penting berjalan bersih tanpa permainan,” tegasnya. (idr/c10/ang)