Karya Mantan Juara Dunia Maraton
KENYA tidak hanya mememproduksi pelari jarak jauh. h. Negara itu juga memiliki i
sportswear brand yang sudah cukup terkenal. Setidaknya di Benua Afrika. Kalau jalan-jalan ke mal dii Afrika, akan mudah ditemuukan brand Lornah. Brand itu ada sejak 2014. Sesuai denganngan namanya, brand tersebut diciptakaniciptakan pemegang rekor dunia maraton sebanyak empat kali, Lornah Kiplagat.gat
Lornah yang menjadi warga negara Belanda sejak 2003 meluncurkan merek pakaian olahraga yang lebih fokus untuk perempuan dan bisa dilihat di situs www.lornahsports.
com. Perusahaan tersebut berbasis di Belanda. Namun, penjualan prosuknya menjangkau seluruh dunia.
Pelari asal Iten, Kenya, yang telah mengikuti tiga kali Olimpiade di Athena, ( 2004), Beijing ( 2008), dan London ( 2012), itu terinspirasi dari keindahan alam Afrika dalam membuat desain produknya. Latar belakang prestasinya di bidang atletik yang gemilang membuatnya mendapat julukan Simba – bahasa Swahili untuk singa. Itulah mengapa singa dijadikan logo pada
brand Lornah African Sportswear. Logo singa emas tersebut melambangkan Lornah, singa, Afrika, dan olahraga menjadi hal yang tidak terpisahkan. Produknya mengakomodasi kebutuhan para pelari, misalnya sportbra, tank top, celana, T-shirt, dan jaket. Para runner bisa menemukan beragam motif
animal print, mulai loreng, alam, sunset, hingga kehidupan liar Afrika. Motif tersebut menggambarkan semangat, kekuatan, aktif, tapi juga tetap gaya. Cita rasa Afrika juga ditambahkan pada produk-produknya yang semua dinamai dengan bahasa Swahili.
Desainnya yang sangat Afrika memang menjadi ciri khas dan keunggulan produk Lornah African Sportswear yang tidak bisa ditemukan pada merek lain. Selain merambah ke bisnis sportswear, Lornah juga mendirikan pusat pelatihan yang digelutinya sejak 1999 bersama sang suami, Pieter Langerhorst.
Kamp milik Lornah berada di Iten. Kota di sepanjang lereng Elgeyo yang memiliki ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut. Letaknya sekitar 32 km dari Eldoret. Dinamai High Altitude Training Center (HATC). Kamp itu dilengkapi dengan semua fasilitas modern yang diperlukan untuk sebuah training camp.
Iten adalah ibu kota untuk atletik dunia. Lebih dari 800 atlet yang berlatih di Iten dan di antara mereka menjadi juara dunia, pemenang Olimpiade, dan pemegang berbagai rekor dunia. HATC dikelilingi jalan-jalan tanah yang sempurna untuk berlari maupun bersepeda gunung.
Banyaknya bukit juga membuat HATC sangat ideal untuk berlatih di ketinggian. Mengusung tema train with the champion, fasilitas lengkap mencakup ruang fitness ( gym), tartan track 400 m, sauna, kolam renang, core, dan stability workout serta coach dan instruktur berpengalaman.
Menariknya, HATC tidak membatasi siapa pun untuk mendaftar alias terbuka bagi semua orang. Baik itu pelari elite maupun bukan, semua akan diterima di HATC. Para pelatih dan trainer- nya telah terlatih untuk menangani para pelari dari semua tingkatan.
Bukan hanya untuk pelari, HATC juga terbuka bagi seluruh atlet, triathlete, atlet sepeda gunung, bahkan wisatawan untuk berlatih atau sekadar berwisata. HATC juga terbuka sepanjang tahun. (nes/c4/tom)