Aura Balapan Profesional Makin Terasa
JAKARTA – JIExpo Criterium Bike & Lifestyle Festival resmi berakhir kemarin (16/4). Pada edisi ketiga itu, terobosan baru sudah terealisasi. Yakni, memasukkan ajang ini ke kalender UCI serta keberhasilan mengundang cyclist pelatnas.
Selanjutnya, Managing Director PT Jakarta International Expo dan juga Ketua Penyelenggara Prajna Murdaya menyatakan sudah menyiapkan terobosan baru untuk penyelenggaraan berikutnya. ’’Salah satu di antaranya, akan kami tambah segmen kesehatan,’’ ujarnya.
Salah satu yang bisa ditempuh ialah membuka yang menggratiskan pemeriksaan kesehatan. Langkah tersebut juga akan dilanjutkan dengan kegiatan donor darah yang diharapkan bisa mendongkrak animo masyarakat Jakarta. ’’Jadi tidak hanya berfokus kepada race saja,’’ katanya.
Terkait dengan jadwal, panitia penyelenggara optimistis bisa menggelar event ini edisi tahun depan pada Mei. Itu mengingat cuaca Jakarta yang kerap tidak menentu. Balapan bakal semakin asyik ketika tidak terhalang hujan. Pada edisi tahun ini, hujan hanya mengguyur kawasan JIExpo Kemayoran pada Sabtu malam.
Kombinasi race criterium yang mengha dirkan pembalap komunitas dan pembalap pro membuat ajang ini cukup unik. Panitia penyelenggara sebelumnya juga menghendaki agar mereka saling sharing pengalaman.
Race Director JIExpo Criterium 2017 Jamaludin Mahmood menuturkan bahwa masuknya ajang ini ke kalender UCI juga membuat suasana balap profesional makin terasa. ’’Saya rasa ke depan ajang ini semakin diminati. Sebab, secara teknis, keberadaan pembalap pro bisa memberikan buat temanteman komunitas,’’ ungkapnya.
Kemarin ada tujuh nomor yang dilombakan. Satu nomor tambahan, yakni Team Time Trial Mix (TTT Mix) menghadirkan Christian Meier, eks pembalap Orica-GreenEDGE (sekarang Orica–Scott). Itu memberikan sajian penutup yang cukup sempurna.
Meski sudah pensiun, pembalap asal Kanada itu masih sulit ditandingi dan membawa timnya finis tercepat. Pada nomor TTT Mix, Meier bekerja sama dengan salah seorang pentolan KGB (Kelapa Gading Bikers) Edo Bawono. Mereka mendapat support tenaga muda dua penggawa pelatnas road bike, Liontin Evangelina dan Elan Rahardjo. Tim tersebut mencatatkan waktu tercepat 11 menit 02,4 detik.
’’Ini event besar di Jakarta, menyenangkan bisa bergabung di sini,’’ kata Roman Whipfli, pria asal Swiss yang baru lima bulan tinggal di Jakarta. (nap/c4/nur)