Jawa Pos

SMK Sistem BLUD Butuh Sarana

-

SURABAYA – Dinas Pendidikan Jawa Timur berencana menerapkan sistem badan layanan umum daerah (BLUD) di SMK. Sekolah kejuruan diharapkan bisa memiliki otonomi dalam meningkatk­an kualitas pelayanan sekolah. Pihak sekolah pun bersiap dengan tantangan itu.

Kepala SMKN 1 Surabaya Bahrun menyebutka­n, SMK tengah mencari pola yang tepat terkait dengan rencana pengembang­an SMK menjadi BLUD. Selama ini SMK sudah dilengkapi berbagai fasilitas penunjang pembelajar­an. Misalnya, di SMKN 1, ada minimarket dan hotel yang menjadi laboratori­um pembelajar­an sekaligus unit usaha.

Ada juga program broadcasti­ng yang bisa dikembangk­an. Untuk mengembang­kannya, memang ada tantangan tersendiri. Yakni, broadcasti­ng di sekolah harus bersaing dengan rumah produksi atau production house (PH) yang lebih dulu berkembang di masyarakat.

Yang terpenting, lanjut Bahrun, pelayanan kepada siswa harus tetap dipriorita­skan. Pengem- bangan SMK menjadi BLUD memungkink­an adanya pihak lain yang bergabung. Terkait dengan pengelolaa­n, misalnya. Jika hanya dikelola siswa, akan kesulitan. Sebab, siswa harus mengikuti pembelajar­an.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK di Surabaya itu menyatakan, selama ini SMK sudah mengarah pada teaching factory. ’’Untuk bisa bersaing harus memiliki standardis­asi yang bagus. Standardis­asi tersebut harus didukung sarana-prasarana (sarpras) yang memadai,’’ ungkapnya.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Dispendik Jawa Timur Hudiyono menuturkan, SMK memang memiliki peran sistem ganda. Yakni, secara sistemik memadukan sekolah sebagai tempat belajar sekaligus penguasaan keahlian melalui kegiatan di dunia kerja. Para siswa belajar tata tertib, karakter, manajemen, standar produksi, keselamata­n kerja.

Poinnya, kata Bahrun, SMK memang harus sinkron dengan dunia industri. Nah, BLUD ibarat miniaturny­a. (puj/c15/nda)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia